CIGOMBONG–Enam unit rumah dan 15 kepala keluarga (KK) terkena dampak proses pembangunan Jembatan Cisalopa. Yakni akses jalan tertutup kendaraan berat, sampai suara bising dan ceceran material bangunan. Kendati demikian, warga telah menerima ganti rugi lahan jembatan selama proses pembangunan.
Kepala Desa Ciburuy Iwan Sofwan Zaqqi mengatakan, para pemilik lahan di sekitar Jembatan Cisalopa sudah menyetujui proyek. “Selama pembangunan, tanah mereka disewakan untuk jembatan bailey,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Salah satu warga, Ahmad Yopo mengatakan, sebagian pemilik lahan saat ini sudah mencari kontrakan rumah. Tak lain untuk persiapan menyimpan harta benda dan tempat tinggal sementara. Menurutnya, tawaran harga ganti rugi pembiayaan sewa rumah, penghasilan, dan kontrak tanah sudah menemui titik kesepakatan. “Kami sudah siap untuk meninggalkan rumah,” ucapnya.
Ditemui di lokasi, pelaksana proyek jembatan dari PT Bumi Duta Persada, Herman Setiawan menuturkan, saat ini sedang dilakukan pengerjaan jembatan bailey yang akan dilebarkan dari sebelumnya 10 meter menjadi 13 meter. “Lahan sudah disediakan oleh pemerintah. Makanya kami kerjakan,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, pengadaan lahan pembangunan jembatan bailey telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan hingga tokoh masyarakat Caringin dan Cigombong. Terutama, pemilik lahan untuk mendukung program tersebut.
Bupati juga mengapresiasi pelaku usaha yang telah menyiapkan dana CSR sebagai bentuk kepedulian sosial untuk penyediaan lahan. “Saya saudah minta semuannya agar membantu menyiapkan pemasangan jembatan sementara,” tukasnya.(don/c)