CIGOMBONG–Proyek Jembatan Cisalopa mulai dikerjakan kontraktor. Namun, pembangunnya masih menyisakan sejumlah masalah. Salah satunya, menutup pemukiman warga.
Hal itu dialami Ipah Holifah (57). Merasa dirugikan, ia dan keluarganya mengadu ke kantor Desa Ciburuy. “Orang yang ngontrak di sini pindah setelah kesulitan akses. Padahal mereka sudah lama, bertahun-tahun ngontrak di sana,” aku Ipah.
Selain ditinggal para penghuni kontrakan, jalan masuk ke rumah tersebut juga ditutup. Akibatnya, kendaraan penghuni kontrakan tidak bisa masuk. Dampak lain dirasakan saat kondisi hujan. Penataan yang kurang rapi membuat air dan lumpur tumpah ke kediamannya.
Juragan kontrakan ini mengaku ikhlas adanya pembangunan. Sebab, demi kepentingan masyarakat umum. Namun, kontraktor tidak memperhatikan dampak kerugian yang ditimbulkan. Pasalnya, pendapatan yang diterima Ipah setiap bulannya kini berkurang. Ia pun akan mengadukan hal tersebut. “Ini tidak ada pembicaraan sama sekali. Kami minta ganti rugi kompensasi,” pintanya.
Terkait tuntutan itu, Kades Ciburuy Iwan Sofwan Zaqqi berjanji akan menyampaikan keluhan tersebut kepada kontraktor. Kendati demikian, pemerintah desa mengaku belum pernah menerima pemberitahuan oleh pelaksana jembatan yang berlokasi di Kampung Cisalopa RT 04/06 itu. Baik lisan maupun tulisan.
“Sampai saat ini belum ada koordinasi dan komunikasi dengan kami pihak desa sehingga kami sempat kebingungan bagaimana mengantisipasi dampaknya kepada masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Iwan, desa tetap mendukung program pemerintah tersebut. Desa sudah menyosialisasikan masyarakat agar warga bisa merasakan perbaikan jembatan tersebut. Namun, pemerintah belum memberikan sosialisasi dampak langsungnya.(don/c)
