25 radar bogor

Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Bangladesh

JAKARTA–Rencana Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Rakhine State masih belum bisa terwujud. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menuturkan, model penyaluran yang masih belum terbentuk menjadi kendala utama.

”Model penyaluran bantuannya belum disepakati antara pemerintah Myanmar dengan Red Cross Movement dan negara-negara yang akan terlibat,” kata Retno pada rapat kerja dengan Komisi I DPR kemarin (11/9).

Retno menambahkan, sebelumnya, pihaknya sudah sepakat dengan pemerintah Myanmar untuk menyegerakan pembentukan model penyaluran bantuan agar bantuan-bantuan tersebut bisa segeran sampai di Rakhine State. Namun, hingga kini, pemerintah Myanmar belum juga membahas model penyaluran bantuan.

”Tadi saya juga menanyakan perihal itu ke National Security Advisor Myanmar. Saya sam­paikan, ini sudah seminggu. Saat bertemu kita sepakat untuk mempercepat pemberian bantuan kemanusiaan,” ungkap Retno.

Sambil menunggu pemerintah Myanmar membuat model penyaluran bantuan, Retno menuturkan, Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) akan menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rakhine State di Bangladesh.

Dia menjelaskan, saat ini, ada 100 ribu pengungsi Rakhine State baru yang tiba di Bangladesh. Jika ditotal dengan pengungsi yang sudah terlebih dahulu tinggal di Bangladesh, jumlahnya mencapai 500 ribu.Retno mengatakna, dengan jumlah pengungsi sebanyak itu, beban yang harus ditanggung pemerintah Bangladesh berat sekali.

Hal senada juga disampaikan UNHCR dan IOM saat bertemu dengan Retno. ”Mereka menyampaikan, beban yang harus disangga juga berat sekali. Karena itu, kami akan segerakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Bangladesh,” kata Retno.

Terkait dengan pengiriman bantuan ke Bangladesh ini, Retno juga sudah mendapat restu dari pemerintah Indonesia. Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Mensesneg, Panglima TNI, KASAU, Mendag, Menko PMK, Menkes, dan beberapa pihak lainnya.

”Insya Allah dalam waktu dekat sudah bisa diberikan. Daftar baran-barang mendesak juga sudah kita terima dan akan segera disiapkan,” terang Retno.
Sambil menyiapkan bantuan, kata Retno, pihaknya juga akan menyiapkan tim di kota Cox’s Bazar yang jadi pusat penam­pungan pengungsi dari Rakhine State. ”Malam ini, tim advance dari (KBRI) Islamabad yang juga meng-cover Bangladesh akan berangkat ke sana,” ungkap Retno.(and)