25 radar bogor

Wali Murid Minta Kepsek Dicopot

CILEUNGSI–Dianggap tidak amanah, Kepala SDN Cibeureum diminta para wali murid mundur dari jabatannya. Sebab, selain merugikan wali murid, kebijakan kepala sekolah juga menyengsarakan para guru.

Salah seorang wali murid, Ulfa menerangkan, kepala sekolah yang sudah menjabat kurang dari satu tahun ini dinilai terlalu berani menentukan pungutan di sekolah. Begitu juga uang para murid, seperti tabungan siswa, yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

“Ada-ada saja kebijakannya. Warga diminta infak dan patungan kurban. Tapi, tidak ada kurbannya, alasannya untuk bayar utang sekolah. Sama seperti uang tabungan yang dia pakai,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Tak hanya itu, para wali murid juga menyayangkan sikap kepala sekolah yang tidak memikirkan nasib para guru. Hampir tiga bulan, guru yang mengajar anak-anak belum menerima gaji.

“Mereka (guru, red) tak akan berani protes. Makanya, kami para wali murid yang suarakan agar pemerintah dan dewan bisa peduli,” tegasnya. Dia mengatakan, para wali murid telah mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk melaporkan tindakan kepala sekolah. Namun, laporan wali murid seakan diabaikan.

Meski tak mendapat kejelasan dari Dinas Pendidikan, keluhan wali murid disikapi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Yasin. Menurutnya, penundaan penyaluran hak para pahlawan tanda jasa tak harus terjadi.

Lantaran, dikhawatirkan akan memengaruhi kualitas pendidikan. Terlebih, pemerintah telah menganggarkan gaji guru. “Kalau belum turun dana dari pemerintah, maka wajar ketika kepala sekolah putar otak untuk menggaji guru. Kalau sampai tiga bulan tidak digaji, itu sangat keterlaluan,” tegasnya.

Menyikapi hal ini, Ade mengaku akan berkomunikasi dengan anggota dewan lain agar fokus memperhatikan nasib guru. “Kawan-kawan dewan tidak akan diam. Yang pasti akan kami bahas kasus ini,” ucapnya.

Selain itu, Ade juga mengkritisi tindakan pasif Dinas Pendidikan dan UPT Pendidikan yang terkesan melindungi kepala sekolah nakal. “Saya dengar kepsek pernah melakukan kesalahan sama saat dinas di tempat lain. Harusnya ini mendapat perhatian Disdik,” ujarnya.

Sebelumnya, Jumat (8/9) puluhan orang tua siswa SDN Cibeureum, Cileungsi menggelar unjuk rasa di sekolah. Mereka minta kepala sekolah mencairkan gaji guru yang belum diterima selama tiga bulan. Selain itu, wali murid juga meminta kepala sekolah bertanggung jawab atas penggunaan uang tabungan siswa senilai total Rp350 juta.

Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Cibeureum, Bukhori mengaku belum siap memberikan komentar. “Maaf, saya tidak mau komentar dulu. Belum siap,” ujarnya menjawab telepon wartawan Radar Bogor kemarin.(azi/c)