25 radar bogor

Polsek Telusuri Penyebab Pencemaran

PENCEMARAN: Kapolsek Cariu, Kompol Darmawan (dua kanan) bersama anggota melakukan pengecekan saluran limbah PT Catur Mitra Taruma di Kampung Tanggulung, Desa Cariu, yang diduga mencemari Kali Cibeet. Azis/Radar Bogor/c
PENCEMARAN: Kapolsek Cariu, Kompol Darmawan (dua kanan) bersama anggota melakukan pengecekan saluran limbah PT Catur Mitra Taruma di Kampung Tanggulung, Desa Cariu, yang diduga mencemari Kali Cibeet. Azis/Radar Bogor/c

CARIU–Polsek Cariu masih menyelidiki jebolnya tanggul milik PT Catur Mitra Taruma di Kampung Tanggulung, Desa Cariu, yang mengakibatkan air Kali Cibeet tercemar limbah. Polsek menduga adanya korelasi antara sistem pembuangan limbah yang buruk dengan tercemarnya air.

“Kami belum bisa pastikan adanya pencemaran air kali karena limbah kotoran sapi. Namun, ada kemungkinan semua ini berhubungan,” ujar Kapolsek Cariu, Kompol Darmawan kepada Radar Bogor, kemarin (10/9).

Menurutnya, polisi butuh uji laboratorium kadar air untuk memastikan kandungan sungai mengandung racun. Setelah dipastikan, polisi akan menindak pihak yang bersalah, dalam hal ini, pengelola ternak sapi.

“Jika pembuangan itu menyalahi aturan dan membahayakan masyarakat, tentu akan kami tindak tegas,” terangnya. Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan tindakan pencegahan. Dengan memastikan warga yang biasa menggunakan air sungai agar tidak lagi memanfaatkannya untuk makan, minum, dan mandi.

“Saat ini air kali digunakan masyarakat. Jika ternyata membahayakan, kami minta Bhabinkantibmas menyosialisasikannya pada masyarakat agar berhati-hati,” ucapnya.

Banyaknya ekosistem sungai yang mati membuat warga resah. Sebab, banyak warga yang tinggal dekat aliran sungai. Mereka berharap agar pembuangan limbah sapi tak lagi mencemari air sungai.

“Harusnya limbah tidak dibuang ke sungai. Kalau sudah mencemari air, bukan hanya membahayakan ikan, kami yang memanfaatkan air kali juga khawatir,” kata Jaenal Abidin (37), warga Kampung Tanggulung, Desa Cariu.

Dia mengaku akan berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat untuk menegur pihak perusahaan. Supaya tidak lagi membuang kotoran kandang sapi ke sungai.
“Kami akan komunikasi dengan sesepuh untuk mendesak perusahaan membuat pembuangan khusus di dalam ternak sehingga tidak mencemari air sungai,” tuturnya. Adanya aktivitas pembuangan limbah ke sungai diakui salah seorang pekerja PT Catur Mitra Taruma, Sudar.

“Selama ini kami buang (limbah, red) ke kali. Maksudnya untuk memudahkan penanganan dan bisa dimanfaatkan untuk lahan-lahan yang terairi saluran tersebut,” akunya kepada Radar Bogor.

Untuk diketahui, Jumat (8/9) warga Desa Cariu, Kecamatan Cariu, digegerkan dengan banyaknya ikan yang mati di Sungai Cibeet. Matinya ikan-ikan jenis tawes, gabus, dan mujair itu diduga kuat akibat keracunan limbah kandang sapi.

Kandang ini lebih dari dua ribu meternya diisi sekitar seratus sapi. Satu ekor sapi menghasilkan kotoran rata-rata 10–25 kg/hari. Jika satu kandang diisi seratus ekor sapi, maka kotoran yang dihasilkan 2.500 kg.(azi/c)