25 radar bogor

Kemeriahan Yamaha Goes to School Safety Riding Competition

JAJAL YAMAHA FINO GRANDE: Seorang pelajar mengikuti Yamaha Goes to School Safety Riding Competition.Yamaha for Radar Bogor
JAJAL YAMAHA FINO GRANDE: Seorang pelajar mengikuti Yamaha Goes to School Safety Riding Competition.Yamaha for Radar Bogor

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggagas event nasional Yamaha Goes to School Safety Riding Competition sekaligus menyebarkan tagline safety riding ‘Yuuk_Selamat Bareng Yamaha’. Ajang itu akan digelar di 8 kota yakni Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Madiun, Tulungagung, dan Surabaya, sejak Juli hingga akhir September mendatang. Seperti apa kemeriahan Yamaha Goes to School Safety Riding Competition?

Yamaha sebagai pabrikan sepeda motor menggelar aktivitas ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kontribusi untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di jalan raya. Di setiap kota, ada lima SMA tempat digelarnya kegiatan itu dimana rata-rata di satu sekolah pesertanya ratusan orang siswa-siswi.

Mereka mendapatkan edukasi safety riding atau keselamatan berkendara teori dan praktik yang diajarkan oleh para instruktur Yamaha Riding Academy (YRA).

Pelajar bisa belajar banyak hal mengenai safety riding dan juga beragam product knowledge motor-motor populer Yamaha berteknologi Blue Core yang dikenal luas, di antaranya Aerox 155, Fino Grande, All New Soul GT, dan Mio M3. Para instruktur Yamaha Riding Academy (YRA) mengajarkan tips-tips dasar berkendara saat persiapan dan ketika berkendara.

Di antaranya, cara menggunakan safety gear, riding position (cara duduk, posisi kaki, tangan, badan dan pandangan), hingga teknik pengereman, keseimbangan dan berbelok. Dalam praktiknya disiapkan tiga trek edukasi yang harus dilalui peserta yaitu chidori, bridge balance, dan U-turn.

Koordinator Yamaha Riding Academy (YRA) Jakarta, Andri Saputra menga­takan, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Yamaha terhadap edukasi safety riding sejak usia muda.

”Kami harap edukasi ini membuat para siswa lebih memahami cara berkendara yang baik dan benar,” kata Andri. Di usia yang bisa mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi) mereka akan lebih siap memilikinya dengan pemahaman safety riding yang tepat.

Selaku instruktur, Erwin Sinaga mengajarkan beberapa tips untuk keamanan berkendara, cara penggunaan safety gear sepeti helm, sarung tangan, body protector, posisi berkendara yang rileks dan dasar pengereman dan keseimbangan ketika melewati tiga trek edukasi.

Di setiap kota satu sekolah diambil 10 orang peserta terbaik untuk mengikuti final regional Yamaha Goes to School Safety Riding Competition lalu disaring lagi menjadi tiga orang peserta terbaik mewakili masing-masing kota yang akan mengikuti final tingkat nasional di Jakarta.

Di Kota Semarang, misalnya, lima sekolah yang dipilih adalah SMAN 1, SMA Kesatrian, SMA Mardisiswa, SMKN 7, dan SMAN 15. Para peserta antusias dan mengungkapkan rasa senangnya.

Mereka terlihat mengagumi motor-motor populer Yamaha yang digunakan untuk praktik. Salah seorang peserta di SMKN 7 Semarang, Sindu Pratama, suka menggunakan Yamaha Mio M3 125. ”Saya senang sekali bisa mendapatkan pengalaman belajar safety riding,” kata Sindu. Acara ini pertama kali bagi Sindu. Ia pun mengaku senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru terkait teori dan praktik motor dari Yamaha.

Bahkan para mentor memberikan materi, mudah dipahami untuk siswa. Saat praktik melewati trek chidori menggunakan Mio M3, terasa ringan dan mudah dikendalikan. “Mio M3 ini cocok untuk anak muda seperti saya,” tambahnya.(mer/b)