BOGOR-Industri kecil dan menengah (IKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Sehingga, diharapkan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
“IKM merupakan sektor industri padat karya dan telah memasok kebutuhan pasar domestik yang berdampak positif terhadap kesempatan berusaha dan kerja bagi masyarakat,” cetus Direktur Industri Kecil dan Menengah, Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan–Ditjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) pada Kementerian Perindustrian, Ratna Utariningrum kepada para peserta Workshop e-SMART IKM.
Menurut dia, sudah sewajarnya IKM mendapat perhatian yang nyata dari pemerintah untuk menumbuh-kembangkan dan meningkatkan daya saing IKM.
Berdasarkan data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) 2016, kata dia, Indonesia berada di urutan ke-10 negara berbasis manufaktur. Posisi itu dilihat dari nilai tambah manufaktur.
Sedangkan, jika dilihat dari kontribusi PDB 2016, sektor industri dan jasa terkait industri memberikan sumbangsih sebesar 31,3 persen. Indonesia juga sebagai eksportir pakaian jadi terbesar ke-14 di dunia dan ke-3 di ASEAN dengan nilai ekspor mencapai US$7,2 miliar pada 2016. Sementara, sampai dengan semester I, 2017 ini, kinerja ekspor produk pakaian jadi sudah mencapai US$3,8 miliar.(don)
