25 radar bogor

Hati-Hati, Vietnam Menanti

FANTASTIS: Pemain timnas U-18 Indonesia Resky Witriawan (foto kanan) selebrasi gol ke gawang timnas U-18 Filipina, dalam laga penyisihan grup B piala AFF 2017 yang berlangsung di Thuwanna Stadium, Yangon, Myanmar, kemarin (7/9). Foto: Dika Kawengian/Jawapos
FANTASTIS: Pemain timnas U-18 Indonesia Resky Witriawan (foto kanan) selebrasi gol ke gawang timnas U-18 Filipina, dalam laga penyisihan grup B piala AFF 2017 yang berlangsung di Thuwanna Stadium, Yangon, Myanmar, kemarin (7/9). Foto: Dika Kawengian/Jawapos

YANGON–Pesta sembilan gol timnas U-18 In­donesia ke gawang Filipina pada laga kedua grup B Piala AFF U-18 2017 di Stadion Thuwunna, Ya­ngon, kemarin, membuat jalan menuju semifinal semakin lapang. Masih ada sisa dua laga, tapi kalau bisa menang dalam laga berikutnya melawan Vietnam (11/9), Indonesia sudah aman.

Ya, kalau bisa menang atas Vietnam, maka Indonesia bisa dibilang aman menuju semifinal. Sebab, mereka bisa mengalahkan dua pesaing utamanya, Myanmar dan Vietnam. Selain itu, dalam laga terakhir, Indonesia hanya berhadapan dengan tim lemah, Brunei Darussalam (13/9), sedangkan Myanmar dan Vietnam saling sikut.

Kalau saja Piala AFF U-18 2017 memakai sistem head-to-head sebagai penentu lolos ketika poin sama, maka Indonesia pasti lolos. Sayangnya, berdasarkan manager meeting, penentu kelolosan ketika ada dua tim dengan poin sama adalah produktivitas gol.

”Karena keputusannya menggunakan selisih gol, maka perjuangan kami masih panjang. Tim mana pun bisa lebih unggul, kalau mencetak gol sebanyak-banyaknya,” kata pelatih Indonesia Indra Sjafri kemarin. Kebetulan, kemarin Vietnam menang atas Brunei Darussalam dengan skor besar (8-1).

Makanya, meski pada babak pertama Indonesia sudah unggul 5-0 melalui gol, Feby Eka Putra pada menit kedelapan, Egy Maulana Vikri (22’ dan 37’-penalti), serta M. Iqbal (26’ dan 40’), serangan Indonesia sama sekali tidak kendur pada babak kedua. Justru makin deras.

Alhasil, Feby menambah dua gol pada menit ke-68 dan 88’ yang menjadikannya mencetak hat-trick, lalu dua gol lainnya dilesakkan M. Rafli (90+1’-penalti) dan Resky Fandi Witriawan (90+2’). Masih ada satu peluang dari titik penalti di menit ke-31, tapi gagal dieksekusi Asnawi Mangkualam.

Meski tampil mantap dan menang besar, Indra meminta Rachmat Irianto dkk untuk tidak berlebihan. Menurut dia, tidak ada alasan untuk takabur meski mereka sekarang memimpin klasemen grup D dengan 6 poin dari dua kemenangan. ”Tak boleh takabur, yang penting menang. Cukup,” katanya.

Senada dengan pelatihnya, Feby yang mencetak hat-trick menolak dianggap sebagai bintang lapangan kemarin. Menurut dia, semua pemain punya peran penting. ”Kami tidak boleh berpuas diri dulu. Ini baru dua pertandingan, dan masih dua pertandingan lagi menanti,” ujar winger asal Mojokerto itu.

Di sisi lain, pelatih Filipina Jose Maria Anoche hanya pasrah atas hasil buruk pasukannya. Menurutnya, para pemain kurang mampu memahami taktik dengan baik. Itulah yang mampu dieksploitasi oleh para pemain Indonesia. Itu membuat nilai mereka tetap nol dari dua laga yang dilewati.

Sulit bagi mereka untuk lolos ke semifinal dengan sisa dua laga melawan Vietnam (9/9) dan Myanmar (11/9). ”Kami sekarang ber­­pikir realistis. Saya hanya ingin memberi pengalaman kepa­da para pemain. Tim In­donesia terlalu tangguh dan kuat buat kami,” ungkapnya. (dit/ham)