25 radar bogor

Suami Indria Ubah Identitas

BOGOR–Drama perburuan Abdul Malik Aziz alias Muhammad Akbar (MA), tersangka pembunuh Indria Kameswari (38), diwarnai aksi ”kucing-kucingan’’. Polisi sempat dikelabui MA dengan mengakali identitas saat kabur ke Batam menggunakan pesawat terbang.

Hal itu terungkap kemarin (6/9) dalam gelar perkara oleh Tim Reskrim Polres Bogor, terkait kasus pembunuhan staf BNN Lido Bogor, Indria Kameswari. Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro menjelaskan, usai menghabisi nyawa sang istri, pelaku MA langsung melarikan diri ke Batam menggunakan pesawat. Itu diketahui dari kamera pengintai atau CCTV Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta yang merekam pergerakan MA. “Saat diperiksa menggunakan alat X Ray bandara, ada tiga butir peluru dalam pakaian pelaku,” jelas Bimantoro pada pewarta.

Kepada petugas bandara, MA mengaku peluru tersebut milik kakaknya yang merupakan anggota aparat keamanan. Saat itu juga, MA dilarang melintas untuk melanjutkan boarding pass. Tapi tak kehabisan akal, MA pergi dan kembali saat petugas jaga di pos pemeriksaan berganti. Dia pun lolos terbang ke Batam.

“Peluru kami dapatkan dari petugas bandara yang pada saat itu melakukan pemeriksaan terhadap tersangka yang mencoba melarikan diri ke Batam,” beber Bimantoro.

Meski wajahnya sempat tertangkap kamera CCTV, petugas kesulitan saat mencari nama pelaku di manifes pesawat. Rupanya, MA menggunakan KTP sang kakak yang pera­wakannya nyaris serupa. “Karena memang dari perawakan agak mirip. KTP atas nama MT (kakak tersangka) juga ditemukan pada saat penangkapan di Batam. Jadi sinkron antara penerbangan di Halim dan KTP yang ditemukan di Batam,” papar Bimantoro, seraya menyebut tim dalam perburuan pelaku adalah Polres Bogor, BNN dan Polda Kepulauan Riau.

Dia melanjutkan, setibanya di Batam MA dijemput oleh keluarganya dan tinggal di salah satu rumah kerabat. Saat ini, polisi mencari keberadaan MT untuk memberikan keterangan. Karena diduga orang terakhir yang bertemu dengan pelaku adalah sang kakak alias MT.

Ketika ditanya pewarta apakah peluru yang ditemukan sama dengan proyektil yang ditemukan saat olah TKP di kediaman Indria, Bimantoro mengaku hal itu masih dalam pemeriksaan. “Dari hasil autopsi akan kami cocokkan. Kami masih nunggu hasil yang valid,” jelasnya.

Bimantoro juga meluruskan nama pelaku yang tertera di KTP adalah Muhammad Akbar. Nama Abdul Malik Azis adalah alias yang digunakan pelaku selama ini. “Sedang kami dalami lebih lanjut apakah ada pihak-pihak lain yang membantu tersangka me­larikan diri,” tandasnya.(rp2/d)