25 radar bogor

Ratusan Warga Antre Akta Lahir

ANTRE: Ratusan warga menyerbu kantor Desa Tugujaya untuk pembuatan akta kelahiran.
ANTRE: Ratusan warga menyerbu kantor Desa Tugujaya untuk pembuatan akta kelahiran, kemarin.

CIGOMBONG–Akta kelahiran bagi warga desa masih menjadi barang langka. Pasalnya, banyak yang sulit menempuh pendidikan lantaran tidak memiliki surat tersebut. Seperti yang terjadi di kantor Desa Tugujaya, kemarin (6/9). Ratusan calon pemohon rela mengantre sejak pagi.

Seperti pengakuan Aminah (33). Ia membutuhkan akta kelahiran untuk pendidikan anaknya di sekolah dasar. Wanita bertubuh tambun itu juga mengaku menyesal baru mengurusnya. Alasan lain, kata dia, ia dan suaminya tidak menikah secara resmi. “Habis ngurus ke KUA, kami juga baru bisa buat akta lahir anak. Anak saya yang pertama mau sekolah,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Giat jemput bola ini merupakan kerja sama antara Yayasan Pondok Kasih dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor. Tercatat, sejak pagi hingga sore hari, 587 warga mendaftar.

Tapi petugas hanya berhasil mencetak 366 lembar akta lahir saja. “Pelayanan satu hari jadi ini sangat diharapkan masyarakat lebih dari 500 lembar, tapi hanya terpenuhi 366 lembar,” kata Camat Cigombong Basrowi.

Ia mengatakan, data kependudukan seperti KTP-el, kartu keluarga (KK), maupun akta lahir merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Dengan adanya pelayanan ini, diharapkan dapat membangkitkan kesadaran.

Terutama dalam mengurus data kependudukan secara benar. “Penyebab permasalahan ini banyak. Nikah tidak resmi karena tidak ada biaya. Intinya akibat ketidaktahuan masyarakat dan rendahnya pendidikan,” pungkasnya.(don/c)