GUNUNGPUTRI–Pengangkutan sampah di Jalan Raya Transyogi, tepatnya di sepanjang Desa Cagak, terus dilakukan. Namun, volume sampah dan tempat pembuangan sampah liar terus bertambah. Kemarin petugas UPT Kebersihan Cibinong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengangkut semua sampah di lokasi itu.
Kasubag TU UPT Kebersihan DLH, Rahmat menerangkan, saat ini ada lebih 12 titik sampah liar di Kecamatan Gunungputri. Meski terus diangkut, tetap saja banyak sampah yang dibuang pengendara. “Intinya, volume sampah tak sebanding dengan ritme pengangkutan,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (5/9).
Selain pengangkutan, pihaknya rutin berkomunikasi dengan petugas lingkungan. Dengan harapan, pihak desa maupun kecamatan mau bersama-sama mencegah pembuangan sampah ilegal. Ini agar jalur yang dilalui dapat terbebas dari sampah.
“Saya yakin kalau ada kerja sama yang baik dengan desa maupun kecamatan, tidak akan ada lagi sampai liar di sana,” ujarnya. Umumnya, warga berharap titik-titik sampah harus dihilangkan. Sebab, kondisi itu mengganggu warga dan kenyamanan pengendara.
Seperti diakui Abdul Salam (44). Warga Kampung Sawah, Desa Cagak, ini menuturkan, pembuangan sampah dilakukan oknum masyarakat luar Desa Cagak. Padahal, warga sudah melarang.
Ia menduga, warga luar Bogor yang awal kali membuat sampah liar itu. “Saya curiga sampah itu dari Bekasi atau Depok, karena beberapa kali saya lihat pelat luar Bogor buang sampah di sini,” ucapnya.
Kepala UPT Kebersihan Cibinong, Usep Supriatna menerangkan, pihaknya sudah maksimal bekerja, dan petugas juga rutin mengangkut sampah. “Seminggu dua kali sampah diangkut. Hanya, kesadaran pembuang sampah belum ada,” pungkasnya.(azi/c)