25 radar bogor

Pemulangan Jamaah Haji 2017 Dimulai

DIBURU JAMAAH: Seorang pemilik toko suvenir di Makkah bersiap menerima para jamaah haji yang akan berburu oleh-oleh sebelum pulang ke tanah air.REUTERS/Suhaib Salem
DIBURU JAMAAH: Seorang pemilik toko suvenir di Makkah bersiap menerima para jamaah haji yang akan berburu oleh-oleh sebelum pulang ke tanah air.REUTERS/Suhaib Salem

Puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah serta melempar jumrah sudah selesai. Jamaah pun bersiap pulang ke tanah air. Ada sebelas kloter yang akan dipulangkan perdana besok (6/9). Jelang kepulangan, Menag Lukman Hakim Saifuddin berpesan soal barang bawaan jangan melampaui batas.

Ketentuan barang bawaan saat kepu­langan haji adalah tas kabin maksimal berbobot 7 kg. Sedangkan tas koper maksimal 32 kg. Selebihnya jamaah diharapkan meng­gunakan jasa kargo. Otoritas pener­bangan haji Saudi mulai melakukan penimbangan kemarin (4/9). Selain itu, air zam-zam sebanyak 5 liter diberikan saat jamaah tiba di asrama haji.

Menag Lukman saat memantau persiapan pemulangan jamaah haji di Makkah kembali mengingatkan soal barang bawaan jamaah. “Pengalaman tahun sebelumnya selalu berulang. Ada koper bagasi yang kelebihan beban,” katanya di Makkah kemarin (4/9).

Di sisi lain, daripada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan haji tahun ini terlihat lebih baik. Hingga menjelang pemulangan jamaah gelombang pertama besok, nyaris tidak ada insiden berarti. Itu tak lepas dari upaya pemerintah Arab Saudi yang terus memperbaiki fasilitas ibadah.

Perbaikan yang paling terasa dampaknya ada di kawasan jamarat, tempat melempar jumrah. Sebab, selama ini, tragedi memilukan yang kerap memakan korban jiwa sering terjadi di kawasan ter­sebut. Banyak jamaah yang me­ninggal karena berdesakan dan terinjak-injak jamaah lain.

Upaya pemerintah Saudi selaku penanggung jawab tunggal penyelenggaraan ibadah haji antara lain adalah memperluas lokasi pelontaran, membuatnya bertingkat hingga lima tingkat, serta mengatur arus jamaah yang akan berangkat dengan yang balik dari melontar. Juga mengatur tempat melontar di tingkat berapa untuk setiap maktabnya.

Mereka yang menempati maktab (tenda tempat menginap) di nomor kecil, antara nomor 1 hingga 15, melontar di lantai da­sar atau lantai 1. Para jamaah yang menempati maktab 80 hingga 100 melontar di lantai 3. Itu berarti mereka berjalan men­daki setinggi 16 meter. Sebab, jarak tiap lantai setinggi 8 meter.
Yang istimewa adalah jamaah tidak merasakan sedang berjalan mendaki setinggi 16 meter karena jalan mendaki dibikin dengan elevasi sangat landai.(jpg)