25 radar bogor

Tol Jakarta–Cikampek Selamatkan Krakatau

JAKARTA–Masifnya proyek-proyek infrastruktur berimbas positif terhadap kinerja industri baja domestik. Salah satu di antaranya, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang mampu memangkas kerugian perseroan pada semester I tahun ini.

Pada paruh tahun pertama 2016, KRAS mencatatkan rugi bersih USD 87,55 juta. Sedangkan pada semester I tahun ini, KRAS mengalami rugi bersih USD 56,70 juta.

Kinerja itu dicatatkan KRAS meski volume penjualan baja menurun menjadi 841.101 ton gara-gara overhaul pabrik hot strip mills dan liburan Idul Fitri. Perseroan membukukan laba operasi USD 4,45 juta.

Dirut Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi meyakini penjualan hingga akhir tahun ini meningkat. Hal itu terkait dengan dimulainya proyek tol layang Jakarta–Cikampek II. Proyek tersebut setidaknya membutuhkan 200 ribu ton baja selama sepuluh bulan ke depan.

Sepanjang Mei hingga Juli, Krakatau Steel telah mengirimkan 14.353 ton produk baja untuk proyek itu. ’’Pasar baja secara berangsur naik. Harga baja lembaran panas (HRC) meningkat dari USD 520 per ton pada Januari 2017 menjadi USD 629 per ton pada akhir Juni 2017,’’ kata Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam keterangan tertulis.

Krakatau kini masih menguasai pangsa pasar baja domestik, terutama produk hot-rolled coil dan cold-rolled coil masing-masing 44 persen dan 28 persen.(agf/c4/noe)