25 radar bogor

Baraya Tebar 16 Kambing di Citeureup

QURBAN: Kambing ini dipastikan bebas penyakit sebelum dipotong.
QURBAN: Kambing ini dipastikan bebas penyakit sebelum dipotong.

CITEUREUP–Beberapa kawasan di Kabupaten Bogor adalah area endemis antraks. Itu sebabnya perayaan Idul Adha atau Hari Qurban di area Bogor, mengharuskan warganya untuk berhati-hati. Karena itu, sebelum disebarkan beberapa kambing kurban harus melalui proses pemeriksaan yang dilakukan pemerintah.
Seperti 16 ekor kambing kurban milik PT Barisan Baraya Hiraya yang diberikan ke 14 desa di wilayah Citeureup. Beberapa kambing yang telah memenuhi syarat agama ini, lebih dulu melalui pemeriksaan.

“Kami khawatir hewan kurban kami tak layak konsumsi. Karenanya, sebelum kami bagikan lebih dulu kami minta tim pengawas hewan kurban dan Pemkab Bogor mengeceknya. Alhamdulillah, semua (kambing, red) positif sehat dan aman,” jelas Dirut PT Nurlelah Ibrahim Piradita.

Upaya itu dilakukannya untuk memastikan daging yang disebar ke masyarakat tak merugikan. Selain itu, Lela juga mempertimbangkan hasil pengkajian dinas yang menyertakan area Citeureup menjadi endemis antraks. “Berhati-hati saja. Hawatir bantuan kami malah merugikan warga,” ucapnya.

Saat dihubungi, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Siti Farikah menjelaskan, dari 13 lokasi endemis antraks, area Citeureup termasuk yang membahayakan. Karenanya, itensitas pengawasan semakin diperketat di area Citeureup. “Kami libatkan ahli dan dibantu praktisi dari universitas di Bogor yang juga turun ke lapangan melakukan pemeriksaan hewan kurban,” terangnya.

Area endemis antraks, selain Citeureup, yakni Cibinong, Babakan Madang, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Cileungsi, Klapanunggal, Jonggol, Gunungputri, Dramaga, Ciseeng, dan Sukamakmur.(azi/c)