25 radar bogor

Warga Cariu Antre Air Bersih

KEKERINGAN: Ratusan warga Kampung Tegal Salam, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, antre untuk mendapatkan bantuan air bersih dari pengurus Partai Demokrat, kemarin.
KEKERINGAN: Ratusan warga Kampung Tegal Salam, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, antre untuk mendapatkan bantuan air bersih dari pengurus Partai Demokrat, kemarin.

CARIU–Hujan yang tidak turun sejak awal Agustus 2017 lalu menye­babkan sejumlah wilayah di Bumi Tegar Beriman mengalami kekeringan. Warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumur sudah mengering.CARIU–Hujan yang tidak turun sejak awal Agustus 2017 lalu menye­babkan sejumlah wilayah di Bumi Tegar Beriman mengalami kekeringan. Warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumur sudah mengering.

Seperti di Kampung Tegal Salam, Desa Cariu, ratusan warga rela antre mendapatkan air bersih dari truk tangki, sumbangan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Anton Sukartono Surrato, kemarin.

“Sudah susah air. Makanya air ini akan kami gunakan untuk memasak dan minum. Kalau untuk mandi, kami masih bisa memanfaatkan air sungai,” kata Rini Agustin (28), warga sekitar.

Sebelum ada bantuan dari Anton Surrato, warga mengaku membeli air dengan harga Rp6.000 per galon untui masak dan mandi. “Kami harus beli empat galon sehari,” ujarnya kepada Radar Bogor, saat antre air bersih, kemarin (30/8).

Anton Surrato mengatakan, bantuan air bersih kepada warga Desa Cariu ini untuk tanggap darurat. “Saya tidak tahu kalau di sini warga kesulitan air bersih. Sebab, tidak ada informasi dari kader,” ujarnya, kemarin.

Setelah dapat informasi, tanpa berpikir panjang dirinya langsung menghubungi pengusaha air curah untuk mengirimkan bantuan ke Desa Cariu. Anton mengatakan, Demokrat berencana mengirimkan bantuan air bersih ke kebeberapa desa yang kesulitan mendapatkan air.

“Seluruh kader, termasuk anggota DPRD Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat harus siaga membantu warga,” tegasnya. Kesulitan warga di beberapa wilayah memperoleh air bersih, ketika kemarau tiba, kata Anton, bisa diantisipasi dengan membangun sumur-sumur bor atau artesis.

“Ini penting dilakukan para peng­ambil kebijakan di Kabupaten Bogor, agar ketika musim kemarau tiba, warga tak perlu bersusah payah men­cari sumber air bersih,” katanya.

Sebelumnya, Anton lebih dulu memberikan bantuan kepada warga Tanjungsari yang mengalami kekeringan. Kegiatan ini terus berjalan hingga merata di setiap desa yang kekeringan.(azi/c)