25 radar bogor

Penataan Stasiun Bogor Terhambat Sukaresmi

BELUM RAMPUNG: Penataan Stasiun Bogor sulit dilakukan karena Stasiun Sukaresmi belum dibangun.
BELUM RAMPUNG: Penataan Stasiun Bogor sulit dilakukan karena Stasiun Sukaresmi belum dibangun.

BOGOR–Rencana Pemkot Bogor untuk melakukan penataan Stasiun Bogor, harus tertunda lebih lama. Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang saat pelaksanaan pembangunan, perlu terlebih dahulu merampungkan stasiun di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanahsareal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, dengan dibangunnya Stasiun Sukaresmi, maka beban penumpang yang turun di Stasiun Bogor akan berkurang. Dengan begitu, penumpukan penumpang saat masa penataan Stasiun Bogor dapat diantisipasi.

“Harus sinergi dengan pembangunan (stasiun) Sukaresmi, kemarin kan memang belum ada jawaban dari PT KAI,” jelasnya kepada Radar Bogor seusai audiensi pembahasan penataan stasiun di Balaikota, kemarin (30/8).

Dalam audiensi yang dihadiri PT KAI dan calon investor pembangunan Stasiun Sukaresmi itu, Ade menekankan bahwa perlu ada komitmen dari berbagai pihak yang terlibat. Ia meminta agar dibuatkan MoU untuk mengikat kerja sama antara Pemkot Bogor dengan PT KAI.

“Saya ingin komitmen, tidak hanya secara lisan tapi juga dituangkan dalam MoU. Sehebat apa pun perancangan di sini, akan jadi masalah bila Sukaresmi tidak dibangun,” terangnya.

Pembangunan di lahan Pemkot Bogor seluas 1,4 hektare itu nantinya akan diserahkan kepada swasta. Karena menurutnya, APBD Kota Bogor tidak sanggup untuk membiayainya. “Sebenarnya yang belum ada kesiapan itu siapa yang mau bangun, APBD pun tidak mampu. Makanya, tadi kita hadirkan pihak swasta yang ingin bangun Sukaresmi, yakni Olympic,” kata Ade.

Sebelumnya, penataan Stasiun Bogor ke depan mendapat sorotan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Hal tersebut terungkap ketika dirinya menyambangi Balaikota Bogor, Jumat (18/8). Dirinya mendukung master plan yang menggambarkan Stasiun Bogor mendatang bakal terintegrasi dengan apartemen.

Direktur Operasional III PT Waskita Karya Tbk, Bambang Riyanto, yang hadir saat itu di Balaikota, memaparkan rencana pembangunan Stasiun Bogor. “Konsep awal adalah menyebar titik-titik kepadatan.Concourse baru menghubungkan stasiun baru. Parkir ditambah dan titik masuk akan disebar. Selain itu akan dilakukan optimalisasi pergerakan pedestrian,” jelasnya di sela-sela diskusi.

Nantinya, di area Stasiun Bogor bakal dibangun jembatan layang (sky bridge) yang terhubung dengan salah satu apartemen di area Paledang Kecamatan Bogor Tengah.

Dalam master plan yang ada, daya tampung parkir Stasiun Bogor juga akan dimaksimalkan. Jika dengan kondisi yang sekarang dapat menampung sekitar 400 mobil, nantinya akan dikembangkan untuk menampung sebanyak 1.340 mobil. Begitu pula untuk kendaraan roda dua, akan diperlebar untuk menampung 20 ribu motor, dari kondisi yang sekarang hanya menampung 10 ribu motor.

“Kami akan memanfaatkan tanah di atas untuk park and ride motor. Diharapkan ini akan mengakomodasi kemacetan di luar stasiun,” kata Bambang.(rp1/c)