CIBUBUR–Pembangunan light rail transit (LRT) sebagai moda transportasi angkutan massal berbasis rel terus dikebut. Mengingat, LRT dinilai mendesak dan akan sangat membantu masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Seperti proyek pembangunan LRT yang melintasi Cibubur dan Cawang, hingga kini terus dikebut. Agustus 2017, progres pembangunannya bahkan sudah 37 persen. Pemerintah pun menjamin sudah tidak ada kendala dalam pembangunan LRT sepanjang 14,8 kilometer ini, baik pembebasan lahan maupun pendanaan.
Pengamat transportasi Universitas Ibn Khaldun Bogor, Teddy Murtedjo menilai bahwa LRT punya banyak keunggulan dibandingkan moda angkutan massal lain, khususnya dari dan menuju Cibubur. Baik pembangunan maupun pengoptimalan.
“LRT ini sebagai tulang punggung transportasi perkotaan yang dapat mengangkut jumlah penumpang dengan kepastian pelayanan berbasis jadwal ketat dan tepat. Maka, sudah tentu LRT lebih memberikan kepastian dalam pelayanan,” urainya kepada Radar Cibubur, kemarin (29/8).
LRT juga akan terhubung dengan fasilitas pendukung lain dalam satu kawasan transit oriented development (TOD). Ini akan memberikan minat tersendiri bagi masyarakat. “Baik dari ketepatan waktu, kecepatan, dan tentunya kenyamanan lebih baik dibandingkan moda angkutan umum lain,” sahutnya.
Dengan konsep TOD, maka jarak jangkau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin mudah. “LRT juga akan terhubung dengan fasilitas mal, apartemen, condotel, perkantoran, rumah sakit, pusat kursus dan pendidikan. Kebutuhan semakin dekat dan dapat ditempuh dengan hanya jalan kaki karena berada dalam satu kawasan dengan stasiun,” terangnya.(dka/b)
