25 radar bogor

Berdayakan Angklung lewat Workshop

BOGOR–Mendunianya angklung di kancah internasional hingga masuknya angklung sebagai warisan dunia dari UNESCO, nyatanya, masih belum diikuti dengan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kearifan lokalnya. Kesenian musik khas Jawa Barat ini, seolah dilupakan masyarakatnya sendiri. Mengingat generasi muda saat ini lebih banyak yang memilih belajar budaya luar.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor menggelar pelatihan dan workshop angklung se-Kota Bogor. Pelatihan yang dilaksanakan mulai Senin hingga Rabu (28-30/8) mendatang ini, diikuti satu guru seni dan lima siswa pendamping dari tingkat SD, SMP hingga SMA, dengan total 50 peserta.

Kepala Disparbud Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan, tujuan utama dari pelatihan ini untuk lebih meningkatkan serta melestarikan seni musik angklung di kalangan pelajar.

Pasalnya, guru seni yang benarbenar mengerti dan memiliki keahlian seni di SD, SMP, dan SMA sudah sangat jarang. “Pelatihan ini pun pada permintaan masyarakat. Namun karena anggaran yang terbatas, jadinya baru bisa dilakukan saat ini,” katanya.

Menurut dia, waktu tiga hari sudah sangat cukup membuat guru dan anak-anak mahir bermain angklung. Sebab, permainan angklung sendiri tidaklah terlalu sulit. Apalagi jika ada kemauan kuat dari peserta untuk menguasainya pasti akan bisa. “Setelah kegiatan ini, kami ingin guru dan murid dapat menyalurkan kembali ilmu yang didapat, baik kepada guru dan siswa lainnya di sekolah,” ujarnya.

Kabid Kebudayaan Disparbud Kota Bogor Sri Wahyuni menambahkan, pelatihan angklung ini juga untuk mengurangi kejadian di mana mendapatkan bantuan angklung dari Dinas Pendidikan (Disdik), tetapi malah disimpan di gudang.

Hanya karena tidak adanya pelatih yang mengajari angklung. “Saat ini di setiap kegiatan apa pun, Kota Bogor tidak pernah lupa untuk menampilkan pertunjukan angklung. Nah, ke depan kami ingin mengadakan lomba angklung antarsekolah dengan peserta yang lebih banyak,” ujarnya.

Asisten Ekbang Kesra Edgar Suratman mengaku, bangga dengan adanya kegiatan yang membangun spirit cinta budaya daerah bagi generasi penerus bangsa Kota Bogor. Sebagai seni budaya yang sudah mendunia, sudah sepatutnya masyarakat Kota Bogor lebih akrab dengan musik angklung, dan kalau bisa menjadi master di bidang angklung.

“Siapa lagi yang bisa mengembangkan dan memelihara agar angklung tetap lestari kalau bukan dari penerusnya. Dan kita beruntung karena mempunyai aset daerah seorang Ade Suarsa, seorang maestro yang darinya lahir maestro pula,” singkatnya.(wil/c)