25 radar bogor

Perjuangan Belum Berakhir

LAGA PEMANASAN: Timnas Indonesia U-19 saat melawan Tim Porda Kabupaten Bogor dalam laga friendly match di Stadion Pakansari, Cibinong, kemarin (26/8).

SELANGOR–Penderitaan harus dirasakan skuat Indonesia U-22. Kekalahan menyakitkan (0-1) tadi malam harus kembali dirasakan Garuda Muda atas seteru abadinya, Malaysia U-22 dalam semifinal SEA Games 2017 yang berlangsung di Stadion Shah Alam. Selangor.

Bukan perkara mudah buat Garuda Muda memulai semifinal tadi malam. Tim asuhan Luis Milla itu harus kehilangan tiga pilar yang selama ini menjadi pemain reguler sepanjang gelaran SEA Games 2017.

Mereka yakni kapten tim Hansamu Yama Pranata, M. Hargianto dan Marinus Mariyanto Wanewar. Mereka semua harus absen lantaran mendapatkan akumulasi kartu kuning.

Skema permainan yang diterapkan Luis Milla memang cukup ampuh menahan serangan Malaysia. Garuda Muda juga tampil disiplin dalam transisi dari menyerang ke bertahan. Peran dua flank yang menjadi poros serangan Indonesia U-22 berubah dinamis dalam skema bertahan.

Tetapi rencana kemenangan Indonesia itu harus buyar di menit ke-86. Berawal dari tendangan sudut, penyarang Malaysia Thanabalan Nadarajah melaku­kan sundulan yang menjadi petaka buat Garuda Muda.

Namun, semua belum berakhir buat Indonesia. Masih ada perebutan medali perunggu antara menghadapi Myanmar U-22. Yang pada semifinal yang lain harus takluk satu gol dari Thailand.

Pada 2015 lalu, saat ditangani Aji Santoso, Indonesia babak belur hingga perebutan medali perunggu. Tetapi kali ini, Indonesia bakal menghadapi skema yang sama. Yakni pertarungan memperebutkan medali perunggu.

Secara keseluruhan permainan Garuda Muda cukup stabil walaupun Indonesia harus kehilangan tiga pilar. Luis Milla dalam sesi konferensi pers salut terhadap perjuangan timmya.

Apalagi, sesaat setelah gol kemenangan Malaysia terjadi, ada insiden petasan yang mengganggu tiga pemain Indonesia yang tengah menjalani pemanasan. ”Yang perlu digarisbawahi, saya sangat bangga kepada pemain, mereka berjuang pantang menyerah,” katanya.

Milla juga menyoroti jadwal yang menguntungkan buat tim Malaysia. Terpisah, Ong Kim Swee, pelatih Malaysia menilai bahwa waktu istirahat seharusnya bukan menjadi alasan. “Jauh sebulan sebelum turnamen, semua tim tahu akan jadwal SEA Games ini, seharusnya memang ada persiapan, saya selalu gunakan semua pemain,” sebutnya.(nap/irr)