25 radar bogor

Sumbangan demi Kepentingan SiswaSumbangan demi Kepentingan Siswa

Ilustrasi Kurikulum Merdeka Akan Jadi Kurikulum Nasional di Tahun Depan

CIAWI– Ketua Komite Sekolah  Duduy Dumyati membantah telah memaksa sumbangan kepada seluruh wali murid SMPN 2 Ciawi. ”Ini bukan kepentingan sekolah. Pengadaan ini demi murid-murid di sini,”  tegas Duduy saat ditemui Radar Bogor, kemarin (24/8).

Ia menjelaskan, kebutuhan utama sekolah sangat mendesak. Antara lain, pembuatan sumur bor. Pasalnya, air sangat sulit didapatkan saat musim kemarau. ”Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun di Desa Bitungsari. Anak-anak terpaksa membawa air dalam kemasan botol setiap hari ke sekolah,” sebutnya.

Kemudian untuk pengadaan komputer, SMPN 2 Ciawi membutuhkan tambahan 703 unit dari 120 unit yang tersedia. Nantinya akan digunakan untuk  ujian nasional berbasis komputer (UNBK).  ”Serta pengadaan tenaga ahli untuk mengajarkan guru honorer,” jelasnya.

Orang tua siswa sendiri diminta dengan nilai beragam. Mulai kelas VII sebesar Rp800 ribu per siswa. Sedangkan kakak kelasnya jauh lebih kecil dengan nominal Rp500 ribu karena wali murid sudah pernah menyumbang sejak awal masuk sekolah.  Keputusan itu bukan sepihak.

Merujuk Permendikbud Nomor 57 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, pengadaan melibatkan pihak sekolah. Rapat sendiri dibagi tiga kali masing-masing angkatan kelas.
”Di sana kami mendapat kesepakatan kriterianya. Karena dirasa berat oleh wali murid, maka disepakati pembayaran dicicil empat kali sampai Desember. Dan, tak 100 persen menyetujui. Ada yang menolak karena tak mampu membayar, maka kami putuskan tak dibebankan untuk menyumbang,”  terangnya.(don/c)