CIBINONG–Meningkatkan kualitas bangunan, Pemkab Bogor merehabilitasi Masjid Baitul Faidzin. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar.
Menurutnya, masjid direhab berat sehingga kondisi terbarunya bisa lebih representatif. Sebab, kata dia, tak semua bagian masjid diubah.
Ia mencontohkan daya tampung dan lantai yang tetap. Sebenarnya, untuk pagunya pun Rp25 miliar. Namun, pemenangnya tender bisa Rp21 miliar. “Kalau seluruhnya diganti anggarannya itu luar biasa, bisa sekitar Rp50–60 miliar,” terangnya.
Bagian yang berubah, sambung dia, pada tempat wudu yang tak lagi berada di luar, melainkan di bawah tanah. Lalu, kubah masjid akan ditinggikan sekitar tiga meter karena yang lama masih kurang. Sehingga, masyarakat luar Bogor tidak akan tahu bahwa ada masjid karena sudah tertutup pohon-pohon cukup besar.
Kemudian, pintu gerbang akan berada di pinggir jalan Tegar Beriman. Ia menambahkan, orang yang mau salat ketika malam atau subuh bisa melalui gerbang tersebut.
“Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu. Karena masjid ini baru rehab setelah dibangun tahun 90-an,” katanya.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor, Abidin Said menganggap, pembongkaran terkesan dipaksakan karena tidak melihat sejarah pendirian kompleks perkantoran Pemkab Bogor. Selain itu, juga menghilangkan identitas atau ciri khas masjid.(rp2/unt/c)
