25 radar bogor

Menteri India Bahas Ketahanan Pangan di Bogor

ilustrasi
DIALOG: Menteri Negara Urusan Industri Pengelolaan Makanan India berkunjung ke Balai Besar Industri Argo (BBIA), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Jalan Juanda, Kota Bogor, kemarin (23/8). Dalam pertemuan ini membahas kerja sama Indonesia dan India dalam pengembangan industri makanan.

BOGOR–Indonesia dan India akan membangun kerja sama lebih intensif untuk pengembangan industri makanan. Komitmen ini diperkuat melalui kunjungan Menteri Industri Pengolahan Makanan India, Sadhvi Niranjan Jyoti ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian di Kota Bogor, kemarin (23/8).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin RI, Ngakan Timur Antara mengatakan, Indonesia dan India merupakan mitra penting yang memiliki banyak kesamaan serta dekat secara budaya, ekonomi, dan politik.

“India merupakan mitra penting Indonesia, kami akan terus mendorong peningkatan investasi India ke Indonesia. Selain itu, kami berharap adanya kerja sama R&D untuk sektor industri makanan dan minuman,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Saat ini, kata dia, penduduk India lebih dari 1,3 miliar jiwa dan Indonesia sebanyak 261 juta penduduk, yang tentunya memerlukan kebutuhan pangan. “Karena itulah, sektor makanan dan minuman menjadi potensi pasar yang besar untuk saling mengembangkan bersama-sama,” tambah Ngakan.

Dia memastikan, kerja sama nantinya didasarkan pada pengutan ekonomi yang modern, kompetitif, dan berkualitas dengan tetap mengedepankan prinsip saling menguntungkan. Dalam upaya percepatan kerja sama ini, BPPI dan BBIA akan berkoordinasi dengan asosiasi dan pemangku kepentingan yang lain. “Diharapkan akan ada nota kesepahaman yang bisa ditandatangani oleh pihak Indonesia dan India,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Menteri Sadhvi Niranjan Jyoti mengungkapkan, kunjungannya ke BBIA Bogor bertujuan untuk membuka peluang kerja sama bilateral di bidang litbang industri, terutama sektor makanan. Selain itu, juga untuk mempromosikan acara World Food India (WFI) 2017 yang akan diselenggarakan pada November nanti di New Delhi. “Pasar makanan dan grosir di India adalah terbesar keenam di dunia. Tingkat pertumbuhan tahunan sektor pengolahan makanan India lebih dari 7 persen,” ungkapnya.

Selain itu, industri makanan India yang dipasarkan melalui online tumbuh 150 persen pada 2016. Bahkan, India menjadi basis produksi diversifikasi terbesar di 42 Mega Food Parks.

Pertumbuhan industri makanan di India yang signifikan tersebut, juga dialami di Indonesia. Kemenperin mencatat, industri makanan dan minuman nasional mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,19 persen pada triwulan II tahun 2017.

Capaian tersebut turut beperan dalam kontribusi manufaktur andalan ini terhadap produk domestik bruto (PDB) industri non-migas yang mencapai 34,42 persen atau tertinggi dibandingkan sektor lainnya.(ran/c)