25 radar bogor

Bulu Tangkis Regu Putri Kandas di Tangan Malaysia

CEDERA: Rosyita dibopong Ni Ketut dan ofisial tim, saat menjalani laga melawan Malaysia. Pasangan ini tidak bisa melanjutkan pertandingan, kemarin (23/8).
CEDERA: Rosyita dibopong Ni Ketut dan ofisial tim, saat menjalani laga melawan Malaysia. Pasangan ini tidak bisamelanjutkan pertandingan, kemarin (23/8).

MALAYSIA–Indonesia harus puas men­dapat perunggu dari bulu tangkis beregu putri. Itu setelah Fitriani cs disingkirkan Malaysia 0-3 di semifinal, kemarin (23/8). Fitriani yang turun sebagai tunggal pertama harus mengakui keunggulan Sonia Cheah dengan skor 17-21, 17-21. Sempat memberikan perlawanan ketat, Fitriani harus mengakui keunggulan Sonia.

“Saya mencoba untuk menerapkan pola permainan saya, namun finishing saya kurang bagus, banyak mati sendiri. Saya pun terbawa permainan cepat yang diterapkan lawan,” ujar Fitriani dalam rilis resmi PBSI Imbuhnya, ”Lawan hari ini tampil baik. Selain itu, lawan bisa lebih menguasai lapangan. Saya mohon maaf karena tak bisa menyumbangkan angka”.

Pertandingan pertama selalu krusial. Kemenangan akan mendongkrak pemain yang tampil di pertandingan berikutnya. Namun, Sonia memang lebih baik dari Fitriani dalam laga di Axiata Arena tersebut.

Pada laga kedua, Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani tak bisa melanjutkan pertandingan saat berhadapan dengan ganda putri terbaik Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei. Pasangan Indonesia mundur dalam posisi tertinggal 5-7 pada set pertama setelah Rosyita mengalami cedera lutut kiri.

“Pada saat lompat, posisi mendarat tidak pas. Mungkin kejadiannya hampir sama dengan cedera yang dialami Bellaetrix Manuputty,” ujar Eng Hian, kepala pelatih ganda putri Indonesia dalam rilis resmi PBSI.

Sementara, harapan Indonesia untuk menghidupkan peluang pada tunggal Hanna Ramadini tak terwujud. Hanna kalah di tangan Goh Jin Wei. Padahal di SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura, Hanna mampu menang atas Goh.

”Goh bermain lebih tenang dari saya. Saya terlalu banyak berpikir. Beban itu pasti ada, saya ingin menyumbangkan angka untuk tim Indonesia yang sedang tertinggal. Namun, saya tidak bisa mewujudkannya,” beber Hanna, pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung, dalam rilis resmi PBSI.

“Kami minta maaf, kami sudah memberikan yang terbaik. Kami jelas tak mau kalah, tetapi memang lawan tampil lebih baik,” imbuh Hanna.(epr/jpg)