25 radar bogor

Kurangi Penggunaan Krim Pemutih

Banyak perempuan yang sudah melakukan berbagai macam perawatan agar kulit menjadi putih. Namun ketika perawatan tersebut dihentikan, kulit menjadi hitam kembali. Menurut Kishanty, kondisi itu disebabkan kulit sudah tidak mengenali agent-nya, karena sudah terbiasa diberikan agent pengganti.

Hal tersebut yang menye­babkan materi-materi untuk bahan pemutihan harus dibatasi dalam pema­kaiannya. “Harus dikontrol dosisnya, peng­gunaan dan resepnya harus dilakukan, serta dikontrol oleh dokter untuk melindungi pasien dari efek rebound yang disebabkan zat kimia,” jelasnya.

Sayang, lanjutnya, banyak masyarakat yang kurang memahami hal tersebut. Banyak yang berpikir bahwa ketika sudah membeli krim siang dan krim malam, dapat memecahkan permasalahan kulit. “Tanpa perhatian terhadap komposisi dari krim tersebut, dan tidak pernah mau konsultasi ke dokter apa yang digunakannya. Maka jangan berharap masalah kulit teratasi,” ujarnya.

Karakteristik, sensitivitas, dan permasalahan kulit pada setiap orang berbeda-beda. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti usia, hormonal, dan karakteristik kulit, sehingga dokter meresepkan krim tertentu kepada pasiennya. “Dari seluruh whitening agent, memiliki efek samping. Namun, beberapa produk yang ada mengusahakan untuk meminimalkan efek samping yang dise­babkan oleh zat kimia sehingga kontrolnya tidak terlalu ketat,” papar Kishanty.

Efek samping dari zat kimia sangat besar, tambahnya, seperti post inflamation hyper/hypopigmentation yang berarti kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Sehingga jika beraktivitas di ruangan terbuka, kulitnya akan menjadi hitam atau putih tidak merata. Kerusakan kulitnya bisa bertingkat dari lapisan terluar sampai dalam, yang disebut melasma, okronosis pelebaran pembuluh darah, dan itu merupakan kerusakan-kerusakan sel kulit yang terjadi lapis demi lapis sesuai kadar penggunaan krim dan seberapa lama durasi pemakaian krim.

Jika terlalu sering menggunakan krim pemutih, menurut Kishanty, dapat menyebabkan imunitas menjadi rentan. Terlebih yang sering mengganti krim pemutih sehingga ada kemungkinan menderita penyakit autoimun. “Untuk yang terlihat efek sampingnya adalah kulit menjadi kemerahan, mengelupas, meradang, flek hitam, warna kulit menjadi hitam secara permanen bahkan yang terberat adalah bisa terkena kanker kulit,” tandasnya.(cr6/c)