CILEUNGSI–Selain disibukkan strategi untuk berkompetisi dengan pasar modern, pengelola Pasar Cileungsi kini dipusingkan maraknya pencurian kendaraan roda dua (ranmor) di lahan parkir pasar.
Tak hanya kehilangan motor, banyak pula aduan dari pengunjung kepada pengelola yang kehilangan helm saat ditinggal berbelanja. Manajer PT Bangunbina Persada, Komara menerangkan, pencurian motor cukup marak.
“Kemarin-kemarin sering terjadi. Makanya, kami tingkatkan kewaspadaan,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/8). Dia menerangkan, upaya yang tengah dilakukan yakni imbauan lewat stiker bertuliskan agar pengunjung menggunakan kunci ganda ketika motor diparkir.
“Kebanyakan motor yang hilang karena lupa mengunci saat hendak belanja. Makanya, imbauan kami perbanyak,” ucapnya. Tak hanya itu, pihaknya juga berupaya memasang CCTV di setiap sudut parkir motor dengan menyesuaikan kemampuan anggaran perusahaan.
“Kami ada rencana pasang CCTV, khususnya di area parkir,” ujarnya. Maraknya kehilangan motor di area pasar tradisional dianggap beberapa tokoh masyarakat Cileungsi dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat.
Jika terus dibiarkan, pasar milik pemerintah ini akan kehilangan peminatnya. “Harus segera ada solusinya. Sebab, lambat laun masyarakat enggan ke pasar dan lebih memilih pasar modern karena lebih aman,” ujar tokoh pemuda Cileungsi, Romi Sikumbang.
Menurutnya, penambahan sistem keamanan dengan mengeluarkan anggaran pengadaan CCTV tidak akan membuat pengelola pasar rugi. Pasalnya, pengeluaran sebanding dengan efek dan risiko yang dialami. “Saya rasa demi keamanan, pengadaan CCTV lebih murah ketimbang risikonya. Jadi, jangan ragu meningkatkan keamanan,” ucapnya.(azi/c)