25 radar bogor

Stasiun Bogor bakal Terintegrasi Apartemen

BAKAL TERINTEGRASI: Nantinya Stasiun Bogor bakal terintegrasi dengan apartemen dan taman. Nelvi Radar Bogor

 

BAKAL TERINTEGRASI: Nantinya Stasiun Bogor bakal terintegrasi dengan apartemen dan taman. Nelvi Radar Bogor

BOGOR–Penataan Stasiun Bogor terintegrasi mendapat perhatian serius dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Dia mendukung rencana akan adanya integrasi antara stasiun dengan rumah susun atau apartemen untuk masyarakat tidak mampu (MBR). Hal tersebut terungkap ketika dirinya menyambangi Balaikota Bogor, Jumat (18/8).

“Kalau bisa ada tim percepatan dari Pemkot Bogor bekerja sama dengan PT Waskita, PT KAI, dan Kemenpupera. Kami ingin membantu sistem transportasi di Bogor agar lebih baik,” ujarnya.

Rini menekankan, diperlukan kerja sama semua pihak dalam menata kota termasuk soal transportasi pelayanan publik agar masyarakat dapat terlayani dengan baik. “Karena banyak perkotaan tidak memikirkan pelayanan transportasi publik. Kota Bogor menjadi kota favorit, saya pun sering ke Bogor, ke Kebun Raya Bogor, naik KRL dan saya tahu kondisinya seperti apa. Tapi makin ke sini enggak ingin ke sini (Bogor, red) karena terlalu penuh,” katanya.

Direktur Operasional III PT Waskita Karya Tbk Bambang Riyanto memaparkan rencana pembangunan Stasiun Bogor. “Konsep awal adalah menyebar titik-titik kepadatan. Concourse baru menghubungkan stasiun baru. Parkir ditambah dan titik masuk akan disebar. Selain itu akan dilakukan optimalisasi pergerakan pedestrian,” jelasnya di sela-sela diskusi.

Nantinya, di area Stasiun Bogor bakal dibangun jembatan layang atau sky bridge yang terhubung dengan salah satu apartemen MBR di area Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.

Dalam master plan yang ada, daya tampung parkir Stasiun Bogor juga akan dimaksimalkan. Jika sekarang dapat menampung sekitar 400 mobil, nantinya akan dikembangkan untuk menam­pung sebanyak 1.340 mobil.

Begitu pula untuk kendaraan roda dua, akan diperlebar untuk menampung 20 ribu motor, dari kondisi sekarang yang hanya menampung 10 ribu motor. “Kami akan memanfaat­kan tanah di atas untuk park and ride motor. Diharapkan ini akan mengakomodir kemacetan di luar stasiun,” kata Bambang.

Konsultan Arsitek PT Studio Rancang Utama, Sibarani menambahkan, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi di sekitaran Stasiun Bogor. Tujuannya, membuat lalu lintas di sekitaran Stasiun Bogor terhindar dari macet. “Memperbaiki masalah pedagang kaki lima (PKL). Dengan membuka koridor jalan diharapkan kapasitas jalan akan membesar,” ujarnya.

Pihaknya akan melakukan perluasan titik parkir di beberapa tempat dengan memaksimalkan fasilitas pedestrian. Sehingga akan mendukung mobilitas dari titik parkir menuju stasiun.(rp1/c)