25 radar bogor

Golkar Bujuk PDIP Koalisi

CIBINONG–DPD Golkar dan DPD PAN Kabupaten Bogor kembali melakukan safari politiknya. Dalam satu pekan terakhir, ada dua partai yang disambanginya, yakni NasDem dan PDIP.

Pertemuan Tim Konsolidasi dan Komunikasi Politik DPD Golkar Kabupaten Bogor ini untuk menindaklanjuti arah DPD Jawa Barat terkait rencana koalisi dalam pilkada.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor, Budi Sembiring mengatakan, pertemuan untuk menyamakan persepsi kedua partai. Ia menambahkan, tujuan Golkar-PAN mengajak PDIP bergabung dan mengusung Ade Ruhandi yang merupakan bakal calon bupati Bogor.

“Golkar saat ini telah keluar SK rekomendasi pencalonan. Sekarang pertanyaannya bagaimana posisi PDIP? Kami sedang memproses melalui penjaringan terhadap 10 calon bupati dan wakil bupati Bogor, saat ini prosesnya tinggal di DPP,” ujar dia.

Ketua Tim Konsolidasi dan Komunikasi Politik DPD Golkar Kabupaten Bogor, Tohawi mengaku, pertemuan kali ini merupakan ikhtiar politik untuk mengajak bersama-sama membangun Kabupaten Bogor ke depan. Soal keputusan koalisi, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme masing-masing partai.

Terkait figur yang akan mendampingi Jaro Ade nanti, Tohawi mengaku akan ada mekanisme survei untuk menentukan posisi tersebut.

“September atau Oktober kami sudah mulai melakukan survei. Nanti hasilnya bisa dilihat untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bersama,” tuturnya.

Sementara itu, DPD Golkar Kota Bogor, Tauhid J Tagor mengaku masih menunggu surat resmi dari DPD Jawa Barat terkait koalisi dengan PDIP. Selain itu, Tagor akan menanyakan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, apakah pihak PDIP juga mendapatkan intruksi dari DPD Jawa Barat untuk berkolisi.

“Belum lah, apalagi untuk deklarasi, karena masih banyak proses dan tahapan yang harus dilalui dulu. Saat ini kami fokus melakukan komunikasi intensif untuk membangun koalisi,” ujarnya.

Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi menambahkan, sebagai kader partai, harus fatsun kepada pimpinan yang lebih tinggi, terkait rencana membangun koalisi.

Akan tetapi instruksi koalisi tersebut tidak bisa disamaratakan karena setiap daerah tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda.(ded/c)