25 radar bogor

Ciptakan Kue Khas Bogor Terpanjang

LUAR BIASA: Lapis talas, butternut, dan strudel sepanjang 17,485 meter, disusun oleh para koki Bogor di halaman Makodim 0606 Kota Bogor, kemarin Nelvi Radar Bogor
LUAR BIASA: Lapis talas, butternut, dan strudel sepanjang 17,485 meter, disusun oleh para koki Bogor di halaman Makodim 0606 Kota Bogor, kemarin Nelvi Radar Bogor

BOGOR–Kue lapis jamaknya dibuat hanya seukuran kotak kue. Namun, yang dilakukan oleh Komunitas Tukang Masak Bogor (KTMB) ini sungguh berbeda. Pasalnya, mereka membuat kue khas Bogor dalam ukuran 17 meter.

Ya, kue lapis talas, strudel, dan butternut squash ini, dibuat dengan ukuran 17,845 meter, yang merupakan tanggal kemerdekaan RI. Kue yang didesain sebagai bagian dari rangkaian Festival Merah Putih (FMP) 2017 ini disusun di halaman Makodim, Jalan Jenderal Sudirman, kemarin pagi (20/8).

Ketua KTMB Jack Singodimedjo mengatakan, selain rangkaian tiga kue khas Bogor sepanjang 17 meter, pihaknya juga mengadakan lomba menghias tumpeng serta lomba memasak antara muspida dan Bogor+Sahabats (Bobats).

“Sebenarnya kami menargetkan rangkaian kue ini bisa masuk Museum Rekor Indonesia (Muri). Namun, itu ditunda meskipun sudah tiga rangkaian kita susun. Mudah-mudahan tahun depan mampu. Dengan tetap 17 meter, tapi rangkaiannya bermacam-macam,” ucapnya.

Sementara itu, sebelum proses penyusunan rangkaian kue khas Bogor sepanjang 17 meter dilakukan, lomba memasak antara muspida dan Bobats berlangsung seru.

Pantauan wartawan koran ini, kepulan asap tipis langsung membubung ketika Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Doddy Suhadiman menggoyang­kan pan berisi nasi goreng dari station-nya (tempat memasak). Tak ingin kalah, di station sebelahnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat memasukkan nasi dan berbagai irisan sayur ke pan. Bau khas nasi goreng keluar dari pan miliknya.

Sementara, pemandangan tak kalah sengit juga terlihat di sebelah sekda. Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu, dan Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaifuddin Gayo juga saling unjuk kemampuan masak.

Sebelum dimulai, masing-masing peserta diberi kesempatan memilih bahan-bahan masakan yang sengaja dirahasiakan panitia. Dipandu Chef Hendro dari Komunitas Tukang Masak Bogor (KTMB), para peserta dengan pakaian koki langsung mengambil bahan-bahan masakan, baik bumbu mentah ataupun bumbu yang sudah matang. “Nantinya, hasil masakan peserta akan dinilai mulai dari kreativitas, tekstur, rasa, dan presentasi menu yang disajikan,” kata Hendro.

Kompor gas yang sudah disiapkan dinyalakan dan wajan pun diletakkan di atasnya. Mereka meracik sendiri bumbu-bumbu yang sudah diambil dan disiapkan. Sengaja atau tidak, rupanya, seluruh peserta memasak menu nasi goreng. Warga yang berada di area car free day (CFD) pun terlihat mendatangi lokasi lomba yang mayoritas ibu-ibu karena ingin melihat aksi memasak para peserta.

Tiga puluh menit pun berlalu dan panitia menghentikan lomba. Setelah dicicipi dan dinilai tim juri, akhirnya lomba masak nasi goreng ini dimenangkan Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Doddy Suhadiman. Doddy mengatakan, lomba masak ini merupakan salah satu rangkaian FMP 2017. Selain itu, ada juga lomba kuliner membuat lapis talas khas Kota Bogor terpanjang 17 meter dan lomba menghias tumpeng dengan tema kemerdekaan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini,” katanya.

Menurutnya, lomba kuliner membuat lapis talas terpanjang 17 meter ini baru pertama kali di Kota Bogor, dengan tujuan mengenalkan kuliner asli Kota Bogor kepada masyarakat. “Kami berharap melalui acara ini kuliner kota Bogor semakin dikenal dan digemari masyarakat,” tandasnya.(wil/c)