25 radar bogor

Mengenal Komunitas Bogor Berdaya

SALING SUPPORT: Para pengusaha wanita saling berbagi ilmu berwirausaha dalam pertemuan rutin Komunitas Bogor Berdaya.
SALING SUPPORT: Para pengusaha wanita saling berbagi ilmu berwirausaha dalam pertemuan rutin Komunitas Bogor Berdaya.

Pertama kali membuka usaha, owner Rafita’s Cake, Noor Rafita tidak mempunyai ilmu dan bekal. Rafita merasa membutuhkan mentor, membutuhkan orang yang bisa membantunya. Kemudian, Rafita bertemu Rendy Saputra, seorang konsultan UMKM, yang juga owner Inspira Pictures dan CEO dari KeKe Busana.

Pertama kali membuka usaha, owner Rafita’s Cake, Noor Rafita tidak mempunyai ilmu dan bekal. Rafita merasa membutuhkan mentor, membutuhkan orang yang bisa membantunya. Kemudian, Rafita bertemu Rendy Saputra, seorang konsultan UMKM, yang juga owner Inspira Pictures dan CEO dari KeKe Busana.

Founder Komunitas Bogor Ber­daya ada dua orang yaitu Noor Rafita dan Rendy Saputra, kemu­dian berkembang ba­nyak volunteer ber­gabung dengan social project. ”Kami dipertemukan dengan satu visi dan misi sa­ma, yaitu  untuk memaju­kan teman-teman UKM. Kami memiliki pandangan sama bahwa UKM butuh mentor dan UKM butuh orang yang bisa mengarahkan jalan mereka. Saya melihat sosok Rendy adalah sosok anak muda yang berdedikasi tinggi dan mau berbagi dengan tulus.

Saya butuh mentor dan Rendy mempunyai ilmu dan butuh massa. Kami bertemu dengan satu kepentingan yang sama yaitu ingin membantu UKM, lalu kami membentuk Komunitas Bogor Berdaya,” tutur Noor Rafita selaku direktur Komunitas Bogor Berdaya.

Komunitas ini berdiri karena melihat pertumbuhan UKM di Kota Bogor berkembang pesat, terbukti dari banyaknya wirausaha-wirausaha baru. Namun, Noor Rafita melihat bahwa UKM butuh pen­dam­pingan yang lebih berkelanjutan, terlihat bahwa UKM seperti berjalan tanpa ilmu dan bekal seperti dalam proses marketing, pengelolaan SDM dan pengelolaan keuangan.

Komunitas Bogor Berdaya ingin membantu meningkatkan wira­usahawan baru agar mereka tidak hanya bisa bertahan hidup, UKM ini juga bisa meningkatkan value dari usaha mereka sendiri. Selama ini Rafita memperhatikan selain dinas terkait, yang membantu teman UMKM belum ada yang benar-benar fokus untuk mem­berikan pen­dampingan dan pem­berdayaan kepada  UKM.

Pada 17 Juli 2017, terbentuklah Komunitas Bogor Berdaya sekaligus pertama kali melakukan kegiatan mentoring. Komunitas Bogor Berdaya memiliki 13 pengurus. Baru launching satu bulan namun perkembangan dari Komunitas Bogor Berdaya berkembang sangat pesat.

Awalnya, Komunitas Bogor Berdaya mem­buka kuota sebanyak 60 orang dan yang hadir 80 orang, pada pertemuan berikutnya Rafita menaikkan kuota pada angka 80 dan yang hadir 120 orang, dan sampai saat ini Rafita menaikkan kuota menjadi 500 orang dan ternyata yang mendaftar mencapai 908 orang. Kegiatan yang diadakan Komunitas Bogor Berdaya untuk UKM ini gratis, karena mereka mengandalkan donatur.

“Kami pada prinsipnya ingin Kota Bogor mandiri secara ekonomi, terutama untuk UKM. Kami ingin membantu Pemkot Bogor untuk meningkatkan UKM di Kota Bogor Komunitas Bogor Berdaya ini bisa dibilang lintas komunitas tanpa batas. Di dalam Komunitas Bogor berdaya ini juga banyak komunitas-komunitas lain yang bergabung.

“Kami membuka diri, siapa pun yang ingin memberikan sinergi positif dengan kami silakan bergabung, kami tidak bisa menutup diri atau membatasi peserta karena prinsip kami adalah silahturahmi. Jadi yang ingin bergabung dengan Komunitas Bogor Berdaya harus ketemu, keberkahan itu adalah pada saat kita bertemu, bertatap muka jadi sila­tu­rahmi yang diutamakan,” tuturnya.

Komunitas Bogor Berdaya merupakan mentoring bisnis pekanan dimana memberikan materi dengan narasumber yang ahli pada bidang masing-masing.(cr6/c)