25 radar bogor

Pungli Marak di TNGHS

PAMIJAHAN-Ramainya pengunjung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di akhir pekan, dimanfaatkan sejumlah oknum penarik retribusi. Salah satunya penjualan tiket siluman alias masuk kawasan tanpa tiket tapi tetap bayar.

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”block” ihc_mb_who=”unreg” ihc_mb_template=”3″ ]

Saat memasuki gerbang TNGHS, sejumlah orang, baik berseragam maupun tidak, memberhentikan sejumlah kendaraan. Mereka bermaksud memungut biaya masuk. Namun saat diminta tiket oleh wartawan koran ini, salah satu petugas tak memberikan. ”Bayar dulu, Pak Rp20 ribu, baru masuk. Gak usah pakai tiket yang penting udah bayar,” ujarnya.

Hal serupa dialami salah satu pengunjung TNGHS, Indah Aprilia (18). Ia mengaku mengeluarkan kocek sebesar Rp20 ribu. ”Uangnya untuk parkir sepeda motor Rp10 ribu, sisanya sebagai tiket masuk,” sebutnya.

Hal itu disayangkan pengunjung lainnya, Roni (21), yang menilai hal itu merupakan pungutan liar (pungli). Sebab, dalam tiket masuk lokasi wisata sudah termasuk biaya asuransi. Jika terjadi sesuatu, pengunjung bisa mengklaimnya pada pengelola. ”Nah, kalo gak ada tiket seperti ini, mau klaim pakai apa?” keluhnya.

Terpisah, Sekcam Pamijahan Dedi Supriadi mengaku hal itu bukan urusan kecamatan. Namun masuk ranah pengelola TNGHS. ”Kalau pungutan apa pun kami tidak ikut-ikutan. Kecamatan hanya membantu mengamankan saja,” singkatnya.(all/c)

[/ihc-hide-content]