25 radar bogor

Adu Kreativitas di Ajang Berbaris

MERIAH: Salah satu peserta lomba ketangkasan baris-berbaris menunjukkan kemampuannya di Jalan Sudirman, kemarin (13/8).
MERIAH: Salah satu peserta lomba ketangkasan baris-berbaris menunjukkan kemampuannya di Jalan Sudirman, kemarin (13/8).

BOGOR–Gerak jalan baris-berbaris tidak melulu hanya gerakan ala militer. Jika dikreasikan dengan inovatif baris-berbaris bisa menjadi pertunjukan yang menarik. Itu pula yang terlihat di Jalan Sudirman kemarin (13/8). Sebanyak 30 peleton yang terdiri atas siswa-siswa se-Kota dan Kabupaten Bogor menunjukkan kebolehannya dalam mengkreasikan baris-berbaris.

Lomba yang merupakan rangkaian Festitival Merah Putih (FMP) 2017 tersebut semakin meriah dengan adanya lomba Kaulinan Budak di Pusdikzi juga Workshop Urban Sketsa by Sketchers.

“Untuk lomba gerak jalan baris-berbaris, total ada 30 peserta. Informasi yang didapat dari koordinator, banyak sekolah yang ingin mendaftar tapi kami batasi hanya 30. Jadi, semangatnya tinggi sekali. Nah, ini menjadi modal kita untuk tahun depan lebih besar lagi, mungkin nanti kuotanya lebih banyak lagi,” ujar Ketua Panitia FMP 2017, Awaludin Sarmidi.

Untuk proses penilaian, pihaknya melibatkan anggota Paskibraka yang turun menjadi koordinator pelaksana. Kurang lebih untuk penilaian dilihat dari keserasian, keseragaman, kerapian, kekompakan, kemudian juga dari atraksi yang mereka lakukan.

“Dalam pelaksanaan acara ini juga diselingi oleh drum band, penampilan polisi cilik dan Persatuan Gerak Badan Bangau Putih, berupa atraksi silat. Jadi, bukan hanya perlombaan tapi hiburan sekaligus,” bebernya.

Dia menambahkan, untuk lomba Kaulinan Budak menjadi yang pertama di FMP. Motivasinya, bagaimana kita menghidupkan kembali permainan tradisional, supaya anak-anak milenial juga mengetahui, bahwa ternyata ada permainan tradisional yang tidak kalah seru dibandingkan gadget. “Diharapkan kegiatan ini bisa jadi penyeimbang,” imbuh dia.

Terlebih, menurut Awal, antusiasme lomba Kaulinan Budak dari masyarakat sungguh luar biasa. Itu menjadi bukti awal bahwa permainan tradisional masih ada daya tariknya. Tinggal bagaimana pemerintah berusaha membuat kegiatan seperti ini, secara terus-menerus. “Insyaallah tahun depan, FMP berkomitmen untuk terus melaksanakan lomba Kaulinan Budak. Jumlah peserta­nya sendiri mencapai puluhan anak-anak tingkat SD,” katanya.

Untuk rangkaian selanjutnya adalah Workshop Urban Sketsa by Sketchers, yang selama ini sudah melakukan pameran. Workshop kali ini melibatkan secara langsung anak-anak dan masyarakat umum untuk mencoba langsung membuat urban sketsa.

“Tema yang diangkat itu kaitannya dengan pohon. Harapannya, rasa cinta terhadap pohon di Bogor ini semakin tinggi. Selalu ada misinya,” tandasnya.(wil/c)