25 radar bogor

Bakal Punya Empat Stasiun LRT

BOGOR–Konsep pembangunan jalur kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Kota Bogor Tengah, digodok oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Rencananya, akan ada empat stasiun yang tersebar di beberapa titik wilayah Kota Bogor.

Kepala Bappeda Kota Bogor, Erna Hernawati mengungkap­kan, konsep tersebut berubah dari sebelumnya yang hanya menem­pat­kan satu stasiun LRT di Kota Bogor, yaitu di wilayah Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara. “Di Bogor Raya ada 11, di kita ada empat, di Kabupaten sisanya,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Beberapa lokasi yang rencananya dibangun stasiun LRT, yaitu Rancamaya Kecamatan Bogor Selatan, BNR Kecamatan Bogor Selatan, Bubulak Kecamatan Bogor Barat, serta Sukaresmi Kecamatan Tanahsareal. “Nanti arahnya dari arah Cibubur ke Cinere, dari Cinere ke Sentul. Ada juga yang ke Rancamaya terus ke BNR, dari BNR ke Bubulak, terus ke Sukaresmi. Jadi, lingkaran seperti itu,” bebernya.

Konsep tersebut pun tengah dalam kajian pemerintah pusat. Meski belum menentukan wilayah secara detail, tapi menurutnya, Bappeda sudah menentukan struktur alur LRT. “Bappeda itu memplotkan jaringan. Usulan jaringannya sudah disetujui, hanya tinggal struktur detailnya,” kata Erna.

Meski hingga kini belum dilakukan pembebasan lahan guna menempatkan kaki-kaki jalur LRT. Tapi, menurutnya, terpenting konsep LRT harus masuk terlebih dahulu dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor.

Sebab, tidak menutup kemungkinan akan ada dampak dari pemba­ngunan dan pengoperasian LRT di Kota Bogor. “Belum ada pembebasan lahan. Pembeba­san itu harus ada feasibility study (FS) dulu. Minimal tercantum dulu di RTRW, harus ada perdanya dulu, baru nanti ada FS-nya,” ujarnya.

Erna belum bisa memprediksi kapan pembangunan LRT di Kota Bogor bisa direalisasikan. Sembari menunggu realisasi pembangunan, menurutnya, pemkot harus terlebih dahulu menata angkutan umum penunjang di Kota Bogor. Pasalnya, beberapa stasiun LRT nantinya harus terintegrasi dengan angkutan umum lain yang mumpuni. “Ada moda pergantian, artinya harus ada angkutan umum. Jangan sampai ketika turun dari stasiun tidak ada angkutan lanjutan,” tandasnya.

Untuk diketahui, Pemkot Bogor sebelumnya memutuskan Tanah Baru sebagai stasiun yang akan dilintasi LRT, dengan trase akhir Terminal Baranangsiang. Pembangunan stasiun LRT di Tanah Baru, sejalan dengan redistribusi kawasan yang sedang disiapkan oleh pemkot dengan menggeser pergerakan orang dan kendaraan dari pusat kota ke kawasan pinggiran. (rp1/c)