JAKARTA–Rencana reshuffle menteri Kabinet Kerja yang sudah berembus sejak dua bulan lalu semakin menuju final. Kabar di kalangan pewarta menyebutkan, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan perombakan jajaran menteri kabinetnya sehari menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia atau tanggal 16 Agustus 2017 mendatang. Menariknya, pemilik acara Mata Najwa, yakni Najwa Shihab akan diangkat menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang akan maju di pemilihan gubernur Jawa Timur.
Sumber INDOPOS (grup Radar Bogor) yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, penggodokan nama-nama menteri baru terus dikebut menjelang 16 Agustus 2017 ini. Ada nama baru, ada juga wajah lama yang sekadar tukar posisi.
“Nama baru ada dua orang, salah satunya adalah Najwa Shihab,” kata sumber yang berasal dari kalangan istana tersebut, kemarin (10/8).
Dua hari ini nama Najwa Shihab memang santer disebut bakal masuk di bursa calon menteri. Isu tersebut semakin meyakinkan publik ketika sosok kelahiran Makassar, 16 September 1977, ini melalui akun Instagram @najwashihab mengumumkan menghentikan acara Mata Najwa yang sudah dilakoninya selama sekitar 7 tahun.
Sementara nama lain yang digeser adalah Budi Karya Sumadi, yang sebelumnya Menteri Perhubungan, akan menjadi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan.
Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin badan usaha milik daerah (BUMD) di ibu kota, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin badan usaha milik negara (BUMN) yakni, PT Angkasa Pura II.
Lantas, ke manakah Rini Soemarno? Mantan orang dekat Megawati Soekarnoputri itu ternyata tetap dipertahankan ‘nangkring’ di lingkungan istana. Jika sebelumnya ia mengurusi BUMN, ke depan, Rini diberi tugas baru mengurusi sekretariat presiden, yakni sebagai Kepala Sekretariat Presiden menggantikan posisi Teten Masduki.
Secara terpisah, juru bicara kepresidenan Johan Budi tadi malam masih berkilah dengan rencana reshuffle tersebut. Mantan juru bicara Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyebutkan, bahwa berita tersebut adalah rumor belaka. “Tidak ada pembicaraan soal itu (reshuffle menteri) di Istana,” kata Johan Budi melalui pesan singkatnya.(dai/dil/esa)