25 radar bogor

Separuh Wilayah Bogor Porak-poranda

TUMBANG: Pohon-pohon bertumbangan di Jalan Raya Leuwiliang usai dihantam badai kemarin (8/8). Dahan-dahan besar yang jatuh nyaris mengenai kendaraan yang melintas.
TUMBANG: Pohon-pohon bertumbangan di Jalan Raya Leuwiliang usai dihantam badai kemarin (8/8). Dahan-dahan besar yang jatuh nyaris mengenai kendaraan yang melintas.

Badai kembali menghantam. Sore (8/8) kemarin, hujan deras disertai angin kencang menerjang sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Informasi yang dihimpun, puluhan rumah porak-poranda akibat hantaman puting beliung. Tak ketinggalan, longsor dan banjir turut merusak rumah-rumah warga.

SEKITAR pukul 16.00 WIB, hujan deras disertai angin kencang menerjang kediaman Ade Juliana (27), di Kampung Babakan RT 12/03, Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Hanya beberapa menit air mengguyur, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dari atas rumahnya. Bruukk… seketika genteng rumahnya berhamburan. “Langsung kebawa angin, pecah ke bawah, kelempar ke luar. Serem,” tuturnya kepada Radar Bogor.

Ade yang saat itu usai menunaikan salat Asar, langsung menarik istrinya, Rifaatul Fauziah (25), untuk berlindung. Sembari berlindung, Ade melihat ke arah luar dan menyaksikan atap beberapa rumah di tetangga juga porak-poranda. Ketika hendak melangkah ke luar, suara hantaman benda keras kembali membuat panik.

“Dahan pohon tumbang kena kaca depan. Saya panik, saya langsung bawa anak istri ke rumah tetangga. Kami lari, takut rumah ambrol. Gak tahunya, rumah tetangga juga rusak, tapi gak parah,” tukasnya.

Tak jauh dari lokasi Ade, keberingasan puting beliung juga meratakan toko bangunan yang baru beberapa bulan berdiri. “Kaget banget. Saya lagi bawa motor, ujan-ujanan, pas liat ke kiri tokonya ambruk,” aku Gery, salah seorang warga. Data sementara yang dihimpun Radar Bogor, 10 bangunan di Kampung Babakan rusak parah.

RATA DENGAN TANAH: Warga menunjukkan toko yang nyaris rata dengan tanah akibat puting beliung di Kampung Babakan RT 12/03, Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor kemarin (8/8).

Di tempat terpisah, Sekretaris Kecamatan Leuwiliang Ivan Pramudian menyebut sejumlah pohon tumbang di wilayahnya. Beberapa di antaranya juga menimpa sebuah rumah di Kampung Neglasari, Desa Leuwimekar. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Sudah dirapikan bersama Satpol PP Kecamatan, Damkar, dan warga sekitar,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Hingga berita ini diturunkan, Ivan mengaku masih melakukan pendataan untuk kemudian diteruskan kepada Bupati Bogor Nurhayanti dalam rapat koordinasi (rakor) hari ini.

Sementara itu, Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Leuwiliang, Asan (45), menuturkan, data sementara yang didapat, sekitar tujuh bangunan warung di tepi Jalan Leuwiliang habis tersapu angin beserta dagangannya. Lalu, satu unit rumah roboh di Kampung Parungpanjang Lebak, milik Dede Hendra (35). Ada pula pohon tumbang di tempat cuci steam di RT 01/13 Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, milik H Yudi (42).

“Satu unit motor Yamaha Mio F 4042 KG milik H Asep (45) tertimpa pohon, satu unit bus tertimpa pohon di terminal Leuwiliang. Kami masih terus menyisir,” ungkapnya.

Damkar menurunkan 30 personel yang terdiri atas 15 personel Damkar Leuwiliang dan 15 petugas Damkar Cibinong. Untuk kendaraan pun diturunkan sebanyak empat unit. Dua dari Leuwiliang dan dua dari Cibinong.

Sekretaris Badan Penanggu­langan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo menambahkan, informasi yang didapat sementara tidak ada korban jiwa akibat badai kemarin. Ia pun belum mengetahui jumlah rusak dan kerugian yang ditaksir. “Tidak ada korban jiwa, pasukan lagi bekerja dan pertolongan serta penyelamatan,” tandasnya.

Sementara itu, BPBD Kota Bogor mencatat ada enam musibah yang terjadi di beberapa titik. Antara lain, wilayah Cikaret Timur RT 04/09 Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan. Sekitar pukul 16.45 WIB satu pohon pelanding dengan tinggi 10 meter tumbang dan menimpa plafon rumah milik Sofian (50).

Tak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa tersebut. “Tim reaksi cepat sudah melakukan pemotongan di lokasi kejadian,” ujar Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan.

Lalu, air sungai meluap di Jalan Kemuning Raya Komplek Taman Yasmin III RT 05/04, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal. Selain menutup jalan raya, air masuk ke belasan rumah warga di kawasan elite tersebut.

Kemudian, terjadi longsoran yang ketiga kalinya di tebingan Sungai Cikaret, Kampung Cibalagung, RT 03/04 Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat. Akibatnya, tiga rumah di atas tebingan, yakni milik Sunarti yang terdiri atas 11 jiwa, Mad Rais terdiri lima jiwa, dan Wahyu terdiri dari tiga jiwa, menggantung dan mengancam keselamatan. “Saat ini upaya evakuasi sudah dilakukan. Namun, pemasangan terpal tidak dapat dilakukan karena tidak memungkinkan,” terangnya.

Selanjutnya, terjadi pergeseran tanah di wilayah pinggir Sungai Cikaret, Kampung Cibalagung, RT 03/04 Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat. Akibatnya, pinggiran fondasi rumah yang telah dikosongkan pemiliknya tergerus.

Masih kata Ganjar, kejadian berikutnya adalah fondasi depan rumah milik Atin di pinggir Sungai Cikaret, Kampung Cibalagung RT 03/04, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat.

Terakhir, kejadian jalan setapak longsor di Kampung Ciburial RT 02/10, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara. Longsoran sepanjang 20 meter, lebar satu meter dan tinggi enam meter itu mengancam tiga rumah di atas dan tiga rumah di bawahnya. “Upaya sementara pengalihan limpahan air menggunakan paralon dan memasang terpal di lokasi,” pungkasnya. (rp2/d)