JAKARTA–Memasuki hari kedua penyelenggaraan kemarin (8/8), BEKRAF Habibie Festival 2017 terus menampilkan serangkaian kegiatan pembudayaan teknologi. Berbagai pelatihan, seminar, dan forum berbagi terselenggara dan diikuti dengan antusias oleh berbagai lapisan masyarakat.
Sebagai ikon dari festival dan orang yang banyak berperan dalam pengembangan inovasi teknologi di Indonesia, Habibie mengungkapkan bahwa Indonesia beruntung memiliki 70 persen sumber daya manusia yang berusia di bawah 35 tahun. “Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya yang dimilikinya. Terutama, sumber daya manusia yang terbaharukan,” katanya.
Habibie menekankan pentingnya membekali SDM terbaharukan dengan pendidikan yang tepat agar bangsa ini kelak mampu kreatif dalam berinovasi untuk memecahkan segala persoalan. “Ada banyak kreativitas dalam festival ini. Saya sangat berterima kasih atas inisiatif BEKRAF untuk bersinergi dengan Habibie Festival,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Pendiri dan Ketua Gerakan Berkarya!Indonesia Ilham Akbar Habibie mengatakan bahwa masa depan bangsa Indonesia dapat digenggam dan dimiliki jika giat berkarya. “Kita wajib membudayakan teknologi sebagai sesuatu yang dapat membantu kehidupan menuju kualitas yang lebih baik,” katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, festival tersebut bukan semata ajang untuk pamer produk. Lebih dari itu, festival ini menjadi tempat bagi masyarakat luas untuk merasakan dan mengalami sendiri capaian teknologi di Indonesia.
Senada dengan Ilham, Kepala BEKRAF Triawan Munaf mengatakan bahwa teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena itu juga, sektor inovasi dan teknologi menjadi satu dari 16 sektor yang terus didorong pengembangannya. “Bersama dalam kemajuan teknologi dan humanisme akan membawa kita kepada kehidupan bangsa yang lebih baik,” ucap dia.
Habibie Festival merupakan perayaan peran dan kontribusi B.J. Habibie sebagai sosok figur nasional, bapak bangsa, mentor komunitas, dan ikon ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Festival ini juga menjadi wadah bagi industri IPTEK untuk memperkenalkan produk-produk inovatif mereka kepada masyarakat luas.
Penyelenggaraan Habibie Festival pertama tahun lalu berlangsung empat hari di Museum Nasional, Jakarta, mampu menyerap kunjungan hingga lebih dari 56.000 orang. Tahun ini Habibie Festival mengangkat tema “Technology and Innovation for People”–Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi Terbaru untuk Masa Depan yang Lebih Baik.
Diselenggarakan pada 7-13 Agustus 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, dan diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan dan komunitas di bidang IPTEK.
Tema harian dari festival kali ini meliputi Connectivity, Mobile Life, Innovation Nation, Women in Tech, Makers Land, dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematic). Rangkaian acara yang akan berlangsung di antaranya drone race track, virtual reality and augmented reality workshop, notebook assembling and disassembling, mobile planetarium, science workshop, content development for teachers, 3D prototyping, apps lab, dan women coding.
Dari sisi pameran, selain digelar produk-produk inovasi terbaru dari industri IPTEK terkemuka Indonesia, akan dipamerkan juga kokpit pesawat CN-250 koleksi dari PT Dirgantara Indonesia, alat berat tempur koleksi PT Pindad, mobil ambulans berteknologi tinggi milik RS Siloam, serta berbagai inovasi food truck.
Pembukaan festival tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh, seperti Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur BEKRAF), Abraham Mose (Direktur Utama PT PINDAD), Indra Utoyo (Direktur BRI), Iwan S. Lukminto (Presiden Direktur PT Sritex), Prajna Murdaya (Managing Director Berca Indosports), Sutrisno (Direktur PT PAL), dan sejumlah tamu VIP lainnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, juga menyempatkan diri mengikuti kegiatan tersebut.(and)