25 radar bogor

Target 7.000 Wisatawan

LESTARI: Tari Perdamaian pada acara gala dinner di gedung Ukumaerek Asso, Kota Wemena, menyambut para tamu undangan dari domestik maupun luar negeri pada acara tahunan Festival Lembah Baliem ke-28 tahun 2017 (FBLB) yang diselenggarakan pada 8-11 Agustus di bukit distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya.Guslan Gumilang/Jawa Pos
LESTARI: Tari Perdamaian pada acara gala dinner di gedung Ukumaerek Asso, Kota Wemena, menyambut para tamu undangan dari domestik maupun luar negeri pada acara tahunan Festival Lembah Baliem ke-28 tahun 2017 (FBLB) yang diselenggarakan pada 8-11 Agustus di bukit distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya.Guslan Gumilang/Jawa Pos

JAYAWIJAYA – Festival Lembah Baliem (FLB) bakal berlangsung mulai hari ini hingga Kamis (10/8). Pergelaran yang memasuki edisi ke-28 itu menargetkan bisa menarik kedatangan 7.000 wisatawan.

Hingga kemarin, target itu sudah tercapai 85 persen. ”Papua itu terkenal dengan wisata budaya dan alam. FLB menjadi salah satu wadah untuk melihat semua itu dalam satu wadah,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Jayawijaya Alpius Wetipo kemarin (7/8).

FLB merupakan festival budaya yang menampilkan adat 40 distrik di Jayawijaya. Setiap distrik akan berdandan dengan ciri khasnya.
Yang paling ditunggu dari festival itu adalah aksi perang dengan tombak dan panah. Tentu bukan perang sungguhan.

Dalam acara kali ini, panitia mengangkat tema Seni Perang dan Tari. Pada pembukaan hari ini, akan ditampilkan teatrikal sejarah perjalanan suku Hubula, salah satu suku yang mendiami Lembah Baliem.

Alpius menyadari bahwa fasilitas di Wamena, ibu kota Jayawijaya, belum mumpuni. Terutama akomodasi. ”Ke depan kami ingin melatih masyarakat untuk membuka semacam homestay,” terangnya.

Selain itu, setiap tahun pasti ada hal yang baru. Misalnya, penampilan alat musik tiup witawo. ”Untuk wisatawan yang ingin mencoba, kami adakan lomba panah tradisional dan menombak. Sasarannya batang pisang. Ada hadiahnya tentu,” ujarnya.

Semalam, panitia mengadakan gala dinner untuk mengakrabkan antarwisatawan. Dalam acara itu, seluruh tamu diminta untuk bersulang. ”Ini tanda mengakrabkan diri saja,” bebernya.(lyn/c6/ttg)