BOGOR–Kelompok radikal ISIS terus gerilya menjaring anggota di Indonesia. Yang cukup mencengangkan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia menemukan ratusan pelajar dicekoki pemahaman ISIS via internet. Puluhan di antaranya terdeteksi pelajar di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
“Ada ratusan pelajar SMA sederajat di Bogor yang kini telah terdoktrin paham ISIS. Saat ini tengah kami garap melalui program educational of children,” ujar Kasatgas Komnas Perlindungan Anak, Bina Sena kepada Radar Bogor kemarin (6/8).
Rabu (2/8) lalu, Polsek Citeureup mengamankan seorang pelajar SMK berinisial DA (17). Siswa ini diamankan lantaran menunjukan kebanggaan pada ISIS. Kepada polisi, DA mengaku mengenal organisasi ekstrem itu dan memiliki bendera ISIS dari seseorang berinisial FK dan MZ.
Sena menjelaskan, perkembangan teknologi saat ini memberi peluang banyaknya anak Indonesia melakukan tindak pidana. Yang menghawatirkan, tak hanya cyber crime dan pornografi, tapi juga terorisme. “Dengan cepat mereka dibuat membenci negara melalui tontonan singkat yang disajikan ISIS. Bahkan mereka bisa rela berkorban untuk agamanya karena tontonan itu,” jelasnya.
Bina menilai, fenomena dan tantangan di era digital tidak bisa lagi mengatakan perlindungan anak sebagai masalah domestik. Transportasi pemahaman ekstremis pada pelajar menjadi tantangan KPAI dalam memformulasikan kerja-kerja dan program-program berikutnya.
Jika itu bisa terwujud, sistem kaderisasi mereka dapat tertanggulangi dan diantisipasi. “Teknisnya akan kami formulasikan kembali strategi dengan mengajak semua SKPD di tingkat daerah maupun nasional dan Kementerian terkait membuat program-program yang tepat sasaran kepada masyarakat,” kata dia.
Kapolsek Citeureup, Kompol Tri Suharyanto menambahkan, korban banyak berkenalan dengan simpatisan ISIS via Facebook dan media sosial lainnya. “Korban dicekoki aliran itu (ISIS, red),” kata dia. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, Polsek langsung melakukan penanganan. DA diamankan, termasuk barang bukti satu bendera ISIS dan buku tentang penyimpangan Syiah di Indonesia.(azi/c)