25 radar bogor

Saling Cabut Laporan Polisi, Drama Satpol PP-PMII Berakhir

ISLAH: Kepala Satpol Kota Bogor Herry Karnadi (kedua dari kanan) bersama dengan Ketua PMII Kota Bogor sepakat untuk damai

 

ISLAH: Kepala Satpol Kota Bogor Herry Karnadi (kedua dari kanan) bersama
dengan Ketua PMII Kota Bogor sepakat untuk damai

 

BOGOR – Aksi saling lapor ke aparat penegak hukum antara Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor akhirnya disudahi, kemarin (4/8). Meski begitu, tuntutan PMII Kota Bogor untuk mengevaluasi kinerja Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi tetap digaungkan.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII Kota Bogor Ahmad Aswandi meminta PMII Kota Bogor untuk tetap mendorong pemkot dalam mengevaluasi kinerja Satpol PP Kota Bogor. “Jadi jangan sampai tersekat, walaupun hari ini (kemarin,red) mengadakan musyawarah tidak ada alasan untuk tidak mau kontrol lagi. Kontrol yang sifatnya membangun terus dilakukan, buat siapapun itu warga kota bogor,” jelasnya saat konferensi pers di Hancook Cafe.
Pria yang akrab disapa Kiwong itu menjelaskan, pihaknya sudah mencabut laporan perkara dugaan kekerasan terhadap salah satu anggota PMII Kota Bogor saat mengadakan aksi pada Senin lalu (30/7). “Kejadian kemarin sudah kita sepakat sebagai bahan evaluasi bersama. Substansinya bagaimana kita membangun Kota Bogor bersama sama,” terang Kiwong.

Ketua PMII Kota Bogor Fahrizal menambahkan, pihaknya tetap konsisten menyoroti kinerja Satpol PP Kota Bogor yang dianggapnya memble. Menurut dia, banyak PR Satpol PP yang hingga kini belum tuntas. Mulai dari semrawutnya penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di beberapa kawasan, hingga persoalan waria yang ”berjualan” di Kantor DPRD Kota Bogor ketika malam hari. “PMII sbagai organisasi kemahasiwaan dan bagian dri unsur masyarakat Kota Bogor, tidak berhenti untuk tetap kritisi dan mengevaluasi itu udah tugasnya kita,” tuturnya.

Pihaknya akan memonitor kinerja Satpol PP Kota Bogor beberapa hari ke depan. Jika memang kinerjanya masih melempem, pihaknya siap ambil komando untuk melakukan aksi kembali. “Kita harus objektif. Kita akan lihat perkembangan kinerja Satpol PP. Kalau masih melempem, ya harus tetap dikritisi lagi. Apa yang kita evaluasi pada aksi kemarin, kami minta tolong ditindak lanjutin masalah kinerja yang masih melempem,” ujar Fahrizal.

Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi menganggap keputusan untuk mencabut laporan polisi merupakan akhir dari perseteruannya dengan PMII Kota Bogor. Tak hanya itu, ia berharap peristiwa sepekan kemarin menjadi bahan evaluasi bagi internal Satpol PP Kota Bogor. “Sedikit menjadi introspoeski bagi kami terkait hal hal yang menjadi tuntutan dalam aksi. Jadi hari rabu kita sudah bertemu dan kamis disepakati dan hari ini implementasi bahwa semuanya diselesaikan dengan musyawarah, dengan mencabut laporan dari masing masing pihak,” katanya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan PMII Kota Bogor di Balaikota pada Senin (30/7) berujung pada aksi saling lapor polisi. Dimana Satpol PP Kota Bogor menuding oknum anggota PMII melakukan pelecehan seksual karena memegang dada Srikandi Satpol PP. Sementara, PMII justru melapor balik Satpol PP dengan dugaan pengeroyokan terhadap anggotanya. (rp1/c)