KEMANG–Keberadaan debt collektor benar-benar menakutkan bagi sebagian konsumen. Sebab, mereka tidak segan-segan melakukan kekerasan kepada kreditur yang telat membayar cicilan kredit kendaraannya.
Seperti dialami Maswardi Chaniago dan putranya, Roberto Carlos. Lantaran terlambat membayar angsuran mobil di leasing di Kota Depok, warga Jalan Raya Semplak, Gang Swadaya, ini babak belur dihajar segerombolan debt collektor.
Maswardi yang belum bisa bekerja karena kakinya patah akibat dihajar penagih utang tersebut menceritakan, beberapa waktu lalu mobil Honda Freed yang baru tujuh bulan dikreditnya dipakai Roberto ke kampusnya di Jalan Kumbang Cilibende, Kota Bogor.
Setibanya di parkiran, mobilnya berusaha dirampas segerombolan debt collektor. Kejadian itu pun dilaporkan anaknya kepada Maswardi. Mendapat laporan mobilnya dirampas, korban langsung meluncur ke lokasi kejadian.
“Setibanya di lokasi, saya sempat berdebat dengan mereka untuk mempertahankan mobil. Tapi, mereka mengeroyok saya ramai-ramai,” ujar korban kepada Radar Bogor, kemarin (4/8).
Korban mengaku sempat dirawat satu minggu lebih di rumah sakit akibat kakinya patah dan luka kena senjata tajam pelaku. “Hingga sekarang, saya belum bisa kerja,” ujarnya.
Dia berharap, polisi segera meringkus para pelaku yang jumlahnya sekitar 18 orang. Kasus penganiayaan dan percobaan perampasan mobilnya itu sudah dilaporkan ke Polresta Kota Bogor. “Saya juga sudah minta pertanggungjawaban pihak leasing , tapi belum ada respons,” terangnya.
Korban menjelaskan, keterlambatannya membayar cicilan mobil bukan disengaja. Sebab, sebelum kejadian ada seorang perempuan yang datang ke rumahnya dan mengaku dari leasing tempatnya kredit mobil. Perempua itu datang menagih cicilan mobil dan dibayarkan istrinya.(pin)