25 radar bogor

Bahasa Asing Kuasai Ruang Publik

BOGOR – Penggunaan bahasa asing lebih mendominasi ruang publik di Kota Bogor dibandingkan dengan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Hal tersebut ter­ungkap dalam Sosialisasi Pemar­tabatan Bahasa Negara di ruang publik Kota Bogor, di Hotel New Mirah, kemarin (3/8).

Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Muhamad Abdul Khak mengatakan, sejumlah ruang publik di Kota Bogor dikuasai bahasa asing. Muhammad mencontohkan beberapa merek dagang, nama hotel, mal, hingga papan petunjuk fasilitas umum yang lebih banyak menggunakan bahasa asing.

“Ruang-ruang publik ini sangat tergantung pada kepala daerah sebagai pemilik ruang-ruang publik itu. Tentunya, para pemilik hotel, restoran, dan lainnya harus sama-sama menertibkan dan memarta­batkan kembali bahasa negara,” papar Muchammad.

Ia sangat menyayangkan karena banyak yang mengang­gap bahasa asing mampu menarik konsumen dan produk yang dijual laku di pasaran.

Muhammad menegaskan, dirinya tidak antibahasa asing. Namun yang terpenting bagaimana bahasa negara diutamakan. Selain itu, ia juga menyoroti terjemahan bahasa Indonesia yang ditulis lebih kecil di bawah bahasa asing. “Di gagang pintu perkantoran saja kita bisa lihat kata ‘push’ ditulis lebih besar di atas kata ‘dorong’. Lebih baik tulisannya dibalik,” katanya.

Sebab, pihaknya khawatir jika nantinya bahasa Indonesia akan ’hilang’. Artinya, bahwa ruang-ruang publik yang ada sudah tak lagi menggambarkan jika sedang berada di Indonesia. Meski memang penggunaan bahasa-bahasa asing di ruang publik bukan sesuatu yang ’aneh’.

“Karena memang ruang-ruang publik di negara mana pun, selain menggunakan bahasa negaranya tapi tetap meng­gunakan bahasa asing. Silakan saja pakai bahasa asing, tetapi tetap utamakan bahasa negara (Indonesia),” terang Muchammad.(wil/*)