CARIU–Kesadaran wajib pajak (WP) di Kecamatan Cariu harus lebih ditingkatkan. Sebab, Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan realisasi pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) mencapai seratus persen hingga akhir Agustus 2017.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Dedi Bachtiar, saat memotivasi para petugas lapangan desa (PLD) di kantor UPTD XX Pendapatan Daerah Wilayah Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur, kemarin (2/8).
Dedi menerangkan, hingga kini target pendapatan pajak PBB Rp380 miliar masih di bawah 60 persen, dan akhir bulan ini digenjot ke angka 100 persen. Makanya, Bappenda melalui UPT diimbau untuk menerapkan strategi jitu penagihan pajak.
“Target raihan pajak hingga seratus persen adalah permintaan Bupati Bogor, Nurhayanti. UPT hingga para petugas lapangan harus melakukan program kerja untuk mengejar realisasi target itu,” ujarnya kepada Radar Bogor, usai memberi reward kepada PLD dengan penagihan terbaik, kemarin.
Beberapa program yang jadi terobosan, antara lain, pembuatan pakta integritas. Melakukan rapat evaluasi dan proyeksi ke 20 UPTD Bappenda untuk mencari permasalahan serta solusi demi memak-simalkan raihan target pajak PBB.
“Makanya, saya memberikan motivasi kepada PLD untuk memberikan target yang jelas. Menggali permasalahan dan mencari solusi agar raihan PBB bisa mencapai Rp380 miliar atau lebih,” tegasnya.
Terkait piutang pajak yang masih tinggi yakni Rp1,2 triliun, Dedi meminta ratusan PLD menelusuri kejelasan wajib pajak dan objek pajak serta sumber permasalahan lainnya.
“Setelah kami tanyakan keluhan para PLD, mereka mengaku kesulitan menagih piutang pajak karena beberapa hal,” tuturnya. Beberapa kendala yang dimaksud, antara lain, data wajib pajak di luar kota, terdapat dobel kepemilikan, dan banyak lahan fiktif sementara surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT)-nya ada.
“Walaupun belum bisa maksimal dalam mengejar piutang, tapi tiap tahun jumlah piutang pajak yang telah membayar terus meningkat. Jika 2015 piutang pajak terbayar Rp28 miliar, tahun lalu meningkat menjadi Rp49 miliar,” terangnya.(azi/c)