25 radar bogor

Semua Anak Wajib Vaksin MR

JAKARTA–Pencanangan imu­nisasi measles-rubella (MR) yang dilakukan di MTs 10 Sle­man Jogjakarta kemarin (1/8) dihadiri Presiden Joko Widodo. Tidak hanya di Jogja, acara serupa juga dilakukan di seluruh Pulau Jawa. Bulan ini, tim imunisasi MR akan menyasar siswa di sekolah yang terdaftar di Kemendikbud.

Acara pencanangan dimulai pukul 08.00. Jokowi bersama Menteri Kesehatan Nila Moe­loek, Deputi CEO GAVI Anuradha Gupta, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia Jihane Tawilah, dan Kepala Perwakilan UNICEF Gunilla Olsson menyaksikan langsung pemberian imunisasi. Dari 383 siswa di MTs 10 Sleman, hanya satu siswa yang tidak diimunisasi. Alasannya karena sakit.

”Imunisasi terbukti telah berhasil mewujudkan Indonesia bebas dari berbagai penyakit. Di antaranya cacar, polio, dan tetanus,” tutur Jokowi dalam sambutannya. Menurutnya, dengan memberikan vaksin MR ini, berarti telah memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari penyakit rubella dan campak atau measles.

Jokowi menambahkan jika program imunisasi, peningkatan status gizi masyarakat, dan program lingkungan sehat harus diutamakan. Tujuannya agar untuk mengurangi pasien yang berobat dan pembiayaan kesehatan semakin efisien. ”Saya serukan agar semua anak Indonesia dibawa ke pos pelayanan imunisasi terdekat untuk memperoleh imunisasi MR,” ucap Jokowi.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menambahkan, pencanangan ini akan diikuti peralihan pemakaian vaksin campak menjadi vaksin MR ke dalam program imunisasi dasar. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan imunisasi campak sebagai imunisasi dasar. Dengan adanya pengubahan vaksin tersebut berarti dalam satu kali suntik terdapat dua vaksin.

”Imunisasi MR memberikan perlindungan anak dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelaianan jantung, dan retardasi mental,” kata Nila. Kelainan tersebut berasal dari infeksi rubella saat ibu mengandung. Virus rubella yang menginfeksi ibu hamil berasal dari orang-orang sekitarnya. Salah satunya adalah anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh secara maksimal.

Sementara itu campak sendiri juga cukup menakutkan. Virus ini dapat dengan mudah menular. Parahnya setiap empat menit ada satu pasien campak yang meninggal. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi CEO Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) Anuradha.

Dalam pencanangan ini, pemerintah Indonesia didukung oleh WHO dan UNICEF. Jihane, kepala perwakilan WHO untuk Indonesia, menuturkan bahwa dunia tengah mencanangkan 2030 tidak ada lagi kematian bayi dan balita.

Sementara itu, sedikitnya 257.276 anak di Kota Hujan bakal diimunisasi secara bertahap. Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) akan mendatangi sekolah-sekolah mulai TK sampai siswa menengah tingkat pertama. Kampanye imunisasi rubella ini, resmi dicanangkan Pemkot Bogor di Sekolah Kesatuan, kemarin (1/8).

Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah, memastikan jumlah vaksin cukup untuk target imunisasi. Pihaknya telah mendistribusikan vaksin ke 1.715 pos imunisasi, 975 posyandu, 286 TK, 319 SD, dan 135 SMP. Selain itu, Dinkes juga sudah bekerja sama dengan 412 tenaga medis bersertifikat yang terdiri atas 37 dokter, 261 bidan, 114 perawat serta dibantu kader kesehatan sebanyak 2.925, dan 5.145 kader guru.

Di Kabupaten Bogor, Bupati Bogor Nurhayanti kemarin meresmikan kampanye imunisasi tingkat kabupaten. Kampanye campak rubella, kata dia, mendapatkan tantangan yang cukup serius. Terutama, berkaitan dengan adanya berbagai isu negatif.

Namun, kini ada peningkatan peran, dukungan lintas sektoral serta kemajuan teknologi yang mampu memberikan informasi yang benar, tepat dan cepat kepada masyarakat. “Tantangan tersebut bisa teratasi dan mengizinkan anak-anaknya di tingkat SD/Sederajat dan SMP/Sederajat untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella di sekolah pada bulan Agustus. Selain itu, membawa anak anak balita ke pos-pos MR terdekat sehingga target sasaran kampanye MR 95 persen lebih akan tercapai,” paparnya.(lyn/wil/rp2/c)

Mengenal Vaksin MR :

Vaksin MR berasal dari pabrik vaksin di India yang sudah terstandar WHO.
Tidak ada unsur babi, sebab bibit vaksin campak dikembangkan di embrio ayam. Sementara bibit vaksin rubella dikembangkan di stem cell yang berasal dari tubuh manusia.

Sebelumnya sudah ada vaksin MMR yang tidak hanya mencegah rubella dan campak, tapi juga gondongan. Namun belakangan vaksin MMR sudah tidak diproduksi karena mahal.

Vaksin MR membuat yang tervaksin menjadi kebal terhadap virus rubella dan campak. Virus tersebut hanya bisa berkembang di tubuh manusia.
Setelah kampanye vaksin MR nanti, vaksin tersebut harus diberikan dalam jangka waktu yang diharuskan. Usia yang disarankan Kemenkes adalah 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.