25 radar bogor

20 PMKS Dilatih Bikin Kue

DILATIH: Para peserta berfoto bersama pemberi materi pelatihan.

LEUWILIANG–Dinas Sosial Kabupaten Bogor bersama camat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Leuwiliang, melaksanakan pelatihan pembuatan kue untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di aula kantor kecamatan, kemarin (22/5).

Sebanyak 20 peserta yang mayoritas ibu­ibu, hadir dalam pelatihan tersebut. Bukan hanya warga Leuwiliang, ada juga dari Kecamatan Cibungbulang, khususnya Galuga, yang turut bergabung.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial, dan Perdagangan Orang pada Dinsos Kabupaten Bogor, Buchori Muslim mengatakan, pemilihan tempat pelatihan di Kecamatan Leuwiliang karena lokasinya yang berdekatan dengan Galuga.

Pelatihan tersebut berlangsung sejak satu pekan lalu. Mereka diberikan pelatihan membuat kue agar bisa membuka suatu usaha yang mereka tekuni. ”Hari ini (kemarin, red) pelatihan terakhir. Kami ini menjalankan sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) 2016. Insya Allah tahun depan akan dikembangkan lagi sesuai kebutuhan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Selain untuk PMKS, lanjutnya, akan dilaksanakan pula pelatihan untuk yang lainnya. Di antaranya bagi waria dan para korban tindak kekerasan. Sebelumnya juga pernah dilakukan pelatihan untuk eks narapidana. ”Pelatihan akan disesuaikan dengan mereka. Misal untuk waria akan diajarkan tata rias, dan eks narapidana biasanya akan diajarkan otomotif,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Leuwiliang Chaeruka Judhyanto mengatakan, para peserta yang telah diberikan pelatihan, selanjutnya akan menjadi sebuah kelompok. Karena yang terdata sebanyak 20 orang, maka dibuatlah lima kelompok dengan masing­masing kelompok empat orang. ”Mereka tidak terkait dengan kecamatan yang berbeda, yang penting berkelompok. Apalagi rumahnya juga tidak terlalu jauh,” tuturnya.

Ia menambahkan, nantinya mereka harus bisa memanfaatkan ilmu yang telah didapat melalui pelatihan. Sehingga dapat membuka suatu usaha yang baru. Karena pelatihannya terkait pembuatan kue, maka harus bisa menjual hasil olahan mereka. ”Saya harap dari pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian mereka,” pungkasnya.(cr4/c)