SPANYOL – Transfer Neymar dari Barcelona ke Paris Saint Germain (PSG), akan menjadi rekor baru. Bagaimana tidak, nilai transfer bintang Blaugrana itu mencapai hampir 200 juta poundsterling atau setara dengan Rp3,4 triliun.
Dalam sejarah saga transfer, tidak ada klub mana pun yang menggelontorkan uang lebih dari 100 juta poundsterling. Transfer ini pun akan mengalahkan rekor Manchester United. Setan Merah harus mengeluarkan kocek 89 juta poundsterling untuk memboyong Paul Pogba dari Juventus.
Transfer itu pun menjadikan Pogba sebagai pemain termahal di dunia. Di sisi lain, penjualan Neymar akan memicu tawaran baru dari Barcelona.
Ya, mereka kemungkinan akan berusaha menggaet Philippe Coutinho dari Liverpool, termasuk mengincar Paulo Dybala dan Antoine Griezmann.
Seperti dilaporkan Calciomercato, PSG sudah menyatakan kesiapannya untuk membayar Neymar sebesar 198,7 poundsterling atau setara Rp3,47 triliun. Tidak hanya itu, dalam salah satu klausul pelepasannya, PSG akan menggaji pemian berusia 25 tahun itu sebesar 55 juta poundsterling atau sekitar Rp962 miliar per tahun, selama masa kontrak lima tahun.
Tidak itu saja, Neymar juga akan mendapatkan komisi sebesar 10 persan dari nilai transfer, atau sekitar 19,87 poundsterling (Rp347 miliar).
Namun, proses transfer Neymar ini memicu masalah baru. La Liga keberatan dengan nilai yang ditawarkan PSG. Bahkan, Presiden La Liga, Javier Tebas, akan melaporkan PSG ke UEFA terkait saga transfer ini.
Ia menilai, tawaran yang diajukan PSG melanggar aturan Financial Fair Play. “ PSG sudah mendapat peringatan, tetapi diabaikan,” ujarnya.
Menurut dia, PSG mengajukan tawaran yang sangat besar lantaran mendapat suntikan dana dari investor di Qatar. “PSG tak mungkin memiliki hak komersial lebih mahal dari Real Madrid atau Barcelona,” terangnya.
Sementara, UEFA, mengaku tengah mengawasi proses transfer di PSG. Bukan hanya PSG, UEFA juga mengawasi klub besar lainnya, yakni Manchester City.
UEFA melaporkan, PSG barus saja mengeluarkan dana sebesar 16 juta euro (Rp250 milar) untuk menebut Yuri Berchiche, dari Real Sociedad. “Paris Saint-Germain dan Manchester City pernah mendapatkan sanksi,” ucap petinggi UEFA, Andrea Traverso.
Menurut Traverso, semua klub wajib menghormati aturan FFP. “Mereka tidak boleh mengalami kerugian di atas 26,8 juta pounds selama tiga musim,” tuturnya.(dkw/kps/net)
