25 radar bogor

Belasan Warga Keracunan

CILEUNGSI–Warga kembali mendatangi PT HX di Kampung Rawahingkik, Desa Limusnunggal, kemarin. Ketua RT/RW dan belasan warga mendatangi perusahan untuk meminta pertanggungjawaban terhadap warga yang keracunan.

Tokoh pemuda Desa Limusnunggal, Jaka alias Joy menerangkan, protes dilakukan karena polusi asap pabrik ini telah meracuni warga sekitar. Asap dari cerobong pabrik yang tercium warga membuat sesak.

“Sampai besok pun baunya tak hilang-hilang. Banyak warga yang pusing dan mual karena menghirup bau yang menyengat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (31/7). Merasa terusik, warga mendatangi perusahaan agar mengatasi bau yang menyebabkan puluhan warga pusing.

Pada Sabtu malam lalu, kata dia, bau mulai tercium lagi dan membuat warga semakin marah. Pihak perusahaan tidak pernah menghiraukan keluhan warga. “Saat itu saya dan warga sedang mengaji,” terangnya. Bau mulai tercium dan warga kembali mendatangi perusahaan untuk meminta agar sumber bau segera ditangani.
Ketua RT setempat, Hendra menuturkan, ada sekitar sepuluh warga yang berobat karena keracunan bau gas dari PT HX. Keluhannya sama, yakni pusing dan mual. “Sampai hari ini (kemarin, red) masih banyak warga mengeluh. Diperkirakan lebih dari 30 warga keracunan,” tuturnya.

Tak sedikit juga anak-anak merasa sesak akibat mencium bau dari pabrik. Hal itu juga dibenarkan Ketua RW 01, Nano. Selain menebar polusi udara yang membuat warganya keracunan, PT HX tidak pernah peduli terhadap lingkungan sekitar.

Bahkan, untuk masalah ketenaga­kerjaan, hanya sedikit warganya yang bekerja di perusahaan peleburan besi dan baja itu. “Peru­sahaan ini harus bertanggung jawab atas keracunan warga. Sebab, sudah banyak warga mengeluh,” tegasnya.

Dia berharap, Pemkab Bogor segera bertindak. Jangan hanya berpangku tangan melihat puluhan warga keracunan asap. Korban sudah banyak, pemerintah harus bertindak. “Pemkab Bogor jangan seperti tak bertaji, kesalahan perusahaan ini sudah banyak, tapi belum juga ditindak,” terangnya.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, pihak manajemen PT HX tak bisa ditemui. Koordinator sekuriti yang tak ingin disebutkan namanya, berkilah bahwa zat kimia itu berasal dari supplier yang mengirim barang ke perusahaannya. “Barang itu sudah kami kembalikan kepada supplier,” singkatnya.(azi/c)