25 radar bogor

Selamatkan Anjal lewat Orang Tua Asuh

CITEUREUP–Persoalan anak jalanan dan gelandangan (anjal) masih belum terselesaikan. Hal itu menjadi PR besar bagi Pemkab Bogor yang akan menjadikan bumi Tegar Beriman ini sebagai kabupaten termaju di Indonesia.

Seperti kisah Sofyan Ali (6). Anak ini harus meninggalkan sekolah dan waktu bermainnya demi membantu orang tuanya mencari nafkah. “Kalau sekolah harus punya baju dan buku. Makanya, harus bantu ayah cari uang,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.

Warga Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup itu mengaku, sejak pagi pukul 06.00 sudah mulai mencari barang bekas bernilai ekonomis. Barang bekas yang didapat dijual dan uangnya diberikan pada orang tuanya.

“Uang saya kasih semua ke ibu bapak,” tuturnya. Sang ayah, Fadillah (39) mengaku tak bisa berbuat banyak untuk menyeko­lahkan anaknya. Sebab, setiap sekolah menerapkan pungutan biaya yang cukup memberatkannya. “Kalau ada uang pasti akan saya sekolah­kan,” janjinya.

Menanggapi hal itu, Camat Citeureup, Asep Mulyana mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor, untuk menyikapi banyaknya anjal yang putus sekolah.

“Saya akan komunikasikan ke Dinas Sosial. Semoga ke depannya generasi bangsa mampu mengenyam pendidikan lebih luas,” terangnya. Selain itu, Camat berencana mengajak perusahaan membuat program orang tua asuh lewat CSR-nya. “Bisa saja CSR perusahaan kami arahkan untuk fokus pada pendidikan anjal,” tandasnya.(azi/c)