25 radar bogor

Emil Tiru Gaya BJ Habibie

AKRAB: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersilaturahmi dengan CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu, di Graha Pena, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, akhir pekan kemarin.Kelik/Radar Bogor

BOGOR–Ridwan Kamil meng­habiskan hari Sabtu (29/7) kemarin di Bogor. Ia mengunjungi sedikitnya lima tempat. Salah satunya bertemu CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu di Graha Pena, Jalan Abdullah Bin Nuh, Bogor Barat, Kota Bogor.

Wali Kota Bandung itu ke Bogor, kali ini untuk menyosialisasikan keinginannya menjadi calon Gubernur Jawa Barat pada Pemilu 2018 nanti. “Saya memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu untuk keliling. Senin sampai Jumat tetap masuk kantor,” katanya.

Lelaki yang disapa Emil itu menyampaikan kepada Hazairin tentang apa saja yang sudah ia lakukan berkaitan rencana pencalonan. Termasuk kemungkinan partai apa saja yang bakal menjadi kendaraan politiknya.

Jika diberi amanat memimpin Jabar, Emil mengaku akan menerapkan gaya kepemim­pinan seperti Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie. Yakni, pemimpin yang mengu­asai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memimpin dengan iman dan takwa. “Pemimpin yang menerapkan Imtak dan Iptek. Jika menguasai salah satu saja, saleh tapi Ipteknya tidak dimiliki, maka dalam memimpin tidak memiliki solusi. Sebaliknya, jika hanya memiliki Iptek, tak menutup kemungkinan bisa terjadi huru-hara dan tidak kondusif,” ujarnya.

Suami dari Atalia Praratya itu juga berkonsultasi terkait perkembangan Bogor serta isu-isu yang menjadi perhatian publik. Menurutnya, dari berbagai kunjungan ke sejumlah daerah, masyarakat masih mengeluhkan masalah sosial, kemiskinan, pengangguran, dan infrastruktur. Emil ingin mengetahui apakah hal serupa banyak disuarakan di Kota Hujan dan Bumi Tegar Beriman.

Pada kesempatan itu, Emil juga mengapresiasi polling Radar Bogor yang menghasilkan hara­pan dirinya berduet dengan Bima Arya dalam memimpin Jabar. Tapi, dia menyebut, hal itu akan sulit terlaksana, mengingat Partai Amanat Nasional (PAN), yang notabene rumah politik Bima Arya, telah memiliki kehendak lain dalam Pilgub Jabar.

“Tapi, tidak masalah jika masyarakat mengingingkan seperti itu (duet Emil-Bima). Saat ini KPU mencatat terdapat 23 individu yang sudah muncul (di Pilkada 2018). (Bakal calon dari kalangan) artis itu sudah lewat bagi saya. Polling mengartikan seperti itu,” tukasnya.

Kepada Emil, Hazairin Sitepu menyampaikan beberapa penga­lamannya sebagai manajer media SBY-JK tahun 2004. Juga penga­laman membantu memenangkan Jokowi-JK di Jawa Barat pada Pemilu Presiden 2014.

Tahap yang paling penting bagi Emil, menurut Hazairin, adalah segera memastikan partai sebagai kendaraan politik. “Setelah itu baru menyusun strategi kampanye,” katanya.(ded/c)