25 radar bogor

Ridwan Kamil Tampung Curhat Warga Bogor

BLUSUKAN: Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menemui warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor, kemarin (29/7).
BLUSUKAN: Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menemui warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor, kemarin (29/7).

CIBUNGBULANG–Bakal calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil gencar blusukan menemui warga. Kemarin (29/7), wali Kota Bandung itu menampung curahan hati (curhat) warga Desa Cibatok I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

“Kalau nanti jadi gubernur, saya tahu apa yang harus dibantu untuk petani,” kata pria yang karib disapa Emil tersebut.

Menurut dia, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, dirinya ingin mengetahui masalah-masalah yang ada.

“Saat silaturahmi untuk menjadi wali kota, 79 persen ingin mendengarkan problem. Ini yang perlu dipelajari. Saat jadi wali kota saja, saya shoping masalah dan terkumpul 300 masalah yang dicicil dan dapat diselesikan secara bertahap,” ujar Ridwan Kamil.

Dia juga mengaku ingin membawa perubahan seperti yang dilakukannya di Kota Bandung. Jika terpilih sebagai gubernur, beberapa program yang berhasil di Bandung akan diterapkan di tingkat provinsi.

“Apa yang bagus di Bandung akan saya tarik. Alhamdulillah anak sekolah tidak hanya SPP gratis setiap bulan, tapi dikasih kartu juga, seragam gratis termasuk perlengkapan-nya. Jika dihitung (anggarannya, red), mudah-mudahan bisa,” jelasnya.

Belum lagi terobosan dokter dan perawat datangi rumah warga yang sakit kini sudah menjadi program rutin di Bandung. Emil bahkan sudah membuat kemajuan di bidang kesehatan dengan jemput bola program yang diberi nama Layad Rawat bagi warga Bandung.

“Ada 1.500 dokter dan perawat berkeliling mendatangi warga. Juga ada program Magrib Mengaji. Jika anak mendengar azan Magrib berkumandang wajib mengaji dan tadarusan. Ada banyak program lain, termasuk atas nama kecintaan kepada orang tua, namanya Minggu Lansia,” bebernya.

Meski demikian, selama menjadi wali Kota Bandung, di tengah banyaknya keberhasilan, ia tak menampik ada juga program yang gagal diusungnya. Saat ini, dirinya menyadari jika Jawa Barat bukan hanya memiliki daerah perkotaan, tetapi sebaliknya lebih banyak daerah pedesaan. Sementara untuk masalah pertanian, kata dia, dirinya terus memperbaiki jenis-jenis sawah dan pasar pertanian agar bisa produktif. “Di Bandung ada 3 hektare sawah eksperimen yang bisa panen banyak,” ujarnya.

Di Indramayu, lanjutnya, bahkan sudah melakukan nota kesepakatan dengan para petaninya, tak ada bedanya dengan go-food, pemesanan dapat dilakukan secara online untuk beras.

“Petani saat ini yang kami latih bagaimana gabah bisa jadi beras dan dibungkus,” ujar dia. Dengan demikian, jika kemasan sudah bagus maka kesejahteraan petani lokal dapat meningkat. Sebab, selama ini yang mendapatkan keuntungan besar hanya dari pedagang dan tengkulak.

“Yang kaya itu tengkulak, bukan petaninnya, bagaimana konsep menyejahterakan petani, bisa meningkatkan petani agar lebih tinggi, dan siap untuk pemesan di kota. Saya tes di Indramayu, sistem itu akan saya pakai di Jawa Barat,” ujar-nya.

Sementara itu, Irwan, salah satu warga yang bertanya, memberikan unek-uneknya jika Ridwan menjadi gubernur Jawa Barat, bagaimana menyelesaikan kemacetan di Bogor. “Kemacetan merupakan permasalahan yang multi dimensi,” jawab Ridwan Kamil.(ded/c)