25 radar bogor

Pawai Obor Tutup HJB

RANGKAIAN HJB: Wali Kota Bogor Bima Arya bersama budayawan pawai obor, tadi malam (29/7).
RANGKAIAN HJB: Wali Kota Bogor Bima Arya bersama budayawan pawai obor, tadi malam (29/7).

BOGOR–Ribuan warga meramaikan pawai obor yang menjadi penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor ke-535, tadi malam (29/7). Bersama Wali Kota Bogor Bima Arya, para pejabat dan sejumlah budayawan, warga mengelilingi sekitar Kebun Raya Bogor (KRB) mulai pukul 20.00 WIB.

Dengan titik start di Balaikota, para peserta yang berasal dari berbagai organisasi dan komunitas ini berkeliling di sepanjang jalan sekitaran jalur SSA (sistem satu arah).

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pawai obor menandai rangkaian kegiatan peringatan HJB ke-535. Ia menilai, kegiatan ini penting untuk menggemakan semangat kebudayaan dan mengikat tali silaturahmi.

“Acara tradisi kebudayaan mempererat tali silaturahmi semua pihak. Ke depan rangkaian kegiatan HJB lebih meriah, lebih mempersatukan kita semua,” ujarnya.

Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B), Usmar Hariman juga berharap kegiatan dapat dilangsungkan di tahun-tahun mendatang sehingga warga terus memiliki semangat kebudayaan.

Sementara itu, Ketua Panitia Tjetjep Thoriq mengatakan, selain pawai obor, kegiatan juga dimeriahkan penampilan kesenian dan ritus kesundaan macam pagelaran silat dan Mapag Ratu Pajajaran.

Dalam kegiatan tersebut, lanjut Tjejep, ada sejumlah organisasi yang terlibat. Mulai dari Karukunan Warga Bogor, Daya Mahasiswa Sunda, Kwarcab Pramuka dan beberapa yang lainnya. Selain itu, ada juga atraksi pencak silat dari perguruan-perguruan yang ada di Kota Bogor.

Acara yang paling dinanti dalam kegiatan tersebut, yakni Mapag Ratu Galuh. Prosesinya dilaksanakan di Tugu Kujang. Sebab dalam sejarahnya, ungkap Tjetjep, Ratu Galuh berasal dari Bogor. “Acara ini untuk melestarikan budaya Sunda,” ujar Tjejep.

Ketua Daya Mahasiswa Sunda Bogor Rendi Mulayana juga berharap agar kegiatan ini terus dilaksanakan untuk meles­tarikan budaya Sunda agar anak cucu nanti bisa mengetahui sejarah Kerajaan Sunda. “Kalau tidak begini maka sejarahnya akan putus dan anak cucu kita tidak dapat mengetahuinya,” singkat­nya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji menempatkan personel untuk siaga di jalur perlintasan. Mulai dari Jalan Djuanda, Jalan Jalak Harupat, Tugu Kujang di Jalan Otista hingga Pertigaan Paspampres.(mam/met/rah)