25 radar bogor

Piutang PBB Berkurang

EVALUASI: Bupati Bogor Nurhayanti didampingi Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar saat memimpin evaluasi PBB di kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), kemarin.
EVALUASI: Bupati Bogor Nurhayanti didampingi Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar saat memimpin evaluasi PBB di kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), kemarin.

CIBINONG–Bupati Bogor Nurhayanti mengevaluasi pajak bumi dan bangunan di kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), kemarin (28/7).

Ia mengatakan, piutang PBB saat ini tercatat sebesar Rp1,29 miliar. Namun angka tersebut sudah berkurang dari sebelumnya Rp1,4 miliar, menjadi Rp200 juta. “Justru temuan BPK sekarang kan Rp1,2 miliar. Jadi, saya dorong untuk mengoptimalkan bekerja sama dengan kejaksaan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Selain itu, Yanti juga terus mendo­rong dari pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, itu menjadi tulang punggung Kabu­paten Bogor. Pasalnya, kontribusi terhadap total pendapatan daerah men­capai lebih dari 30 persen. Jadi, lanjutnya, harus lebih ditingkatkan. “Yang terbesar itu dari BPHTB sebesar Rp403 miliar,” tuturnya.

Yanti juga memberikan apresiasi dan support untuk Bappenda, karena telah merealisasikan target pajak sebesar 56,02 persen per 25 Juli. “Di dalam perencanaan harus benar-benar berdasarkan potensi. Mungkin di peru­bahan anggaran nanti ada penyesuaian pe­ningkatan berdasarkan potensi, inten­sifikasi dan ekstensifikasi,” terangnya.

Ia juga memberikan support kepada jajaran UPT, sebab men­jadi kepanjangan tangan dari SKPD. Jadi, kata dia, harus bisa meng­op­timalkan kinerja, khususnya untuk menye­lesaikan piutang PBB. ”Saya tekankan juga kedisip­linan kepada UPT. Saya kira pe­lak­­sanaan apel itu adalah awal dari pelaksaan disiplin sebagai aparatur sipil negara,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Dedi Bahtiar mengatakan, bupati melakukan evaluasi untuk memberikan arahan dan dukungan kepada seluruh karyawan Bappenda.

“Target saat ini sudah Rp6,2 triliun. Pencapaian 56 persen kurang lebih berarti sekitar Rp3,3 triliun,” terangnya.

Ia pun optimis di waktu yang semakin mendekati akhir tahun ini dapat tercapai. Namun ia menjelaskan, target tersebut untuk bulan Juni, bukan sampai ke akhir tahun. “Begini, target ini kan sampai bulan Juni. Kalau bicara Juni maka seharusnya sudah 50 persen, tetapi ini sudah mencapai 56 persen. Berarti sudah over target,” pungkasnya.(rp2/c)